REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) RI sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung terkait temuan adanya pemulung dan gelandangan yang tinggal di saluran air atau gorong gorong di Jalan Dr Djunjunan-Jalan Babakan Jeruk, Kota Bandung.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat mengatakan, hasil koordinasi dengan Dinsos Kota Bandung, diketahui orang yang tinggal di Gorong-gorong tersebut kesehariannya sebagai pemulung. Informasi dari Pemkot Bandung, jelas Harry, begitu gorong-gorong dibersihkan petugas, orang tersebut langsung kabur.
"Dinsos Kota Bandung sudah mencoba melakukan penelurusan dengan menerjunkan Pekerja Sosial, pemulung tersebut tidak ditemukan lagi," ujar Harry dalam pesan singkat kepada wartawan, Jumat (27/8).
Dia mengatakan, pada Jumat pagi tadi, Dinsos Kota Bandung akan kembali melakukan penelusuran siapa saja penghuni gorong gorong tersebut. Penelusuran ini untuk menjadi bahan penelusuran petugas Wyata Guna di lokasi dan sekitarnya.
"Bila ditemukan pemulung tersebut masih berada di Kota Bandung, maka langkah berikutnya akan dimasukkan ke Balai untuk mendapat layanan lebih lanjut dengan melakukan asesmen komprehensif terlebih dulu," ujarnya.
Sebelum ini, gorong-gorong di jalan Dr Djunjunan-Jalan Babakan Jeruk, Kota Bandung didapati menjadi tempat tinggal pemulung. Gorong-gorong yang memiliki ketinggian 1,5 meter dengan lebar 80 sentimeter ini, dimanfaatkan sebagai tempat tidur, sepanjang 4 meter.
Di area tersebut, ditemukan beberapa kayu penyangga untuk menyimpan kasur dan terhindar dari air selokan. Terdapat toples yang dimanfaatkan untuk menyimpan lilin sebagai penerangan.
Nana Rohana, Koordinator Lapangan UPT Bojonegara, kota Bandung mengatakan, temuan gorong gorong yang dijadikan tempat tinggal ini, dikarenakan upaya normalisasi saluran yang akan dilakukan Pemkot Bandung. "(Ditemukan) ada kasur dua, bantal empat dan guling satu," ujarnya.
Sayangnya warga sekitar yang juga dimintai keterangan mengaku, tidak mengetahui siapa yang tinggal disana. Karena pemulung yang diduga mendiami gorong gorong tersebut sudah kabur mendengar petugas yang akan membongkar saluran gorong gorong tersebut.