Jumat 27 Aug 2021 19:40 WIB

Pemkab Malang Gelar Program Satu Rekening Satu Pelajar

Kerja sama yang dilakukan TPAKD bertujuan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan penandatangan komitmen bersama dalam program Satu Rekening Satu Pelajar di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (27/8).
Foto: Dok. Humas Pemkab Malang
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan penandatangan komitmen bersama dalam program Satu Rekening Satu Pelajar di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan penandatangan komitmen bersama dalam program Satu Rekening Satu Pelajar. Program hasil kerja sama dengan OJK Malang ini bertujuan memberikan bantuan untuk pelajar SMP se-Kabupaten Malang.

Bupati Malang, M Sanusi menjelaskan, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Malang merupakan forum koordinasi antarinstansi dan stakeholders terkait. Tim ini bertujuan untuk mempercepat akses keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional. "Dan juga meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat," ucapnya di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (28/8).

Menurut Sanusi, kegiatan kerja sama yang dilakukan TPAKD bertujuan untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Sebab itu, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mengupayakan untuk mendukung Program Satu Rekening Satu Pelajar. Program ini akhirnya diwujudkan melalui Penandatanganan Komitmen Bersama antara Pemkab Malang, OJK Malang dan lima Bank Penyalur meliputi Bank Jatim, BPR Artha Kanjuruhan, BRI, BNI dan Bank Mandiri.

"Mudah-mudahan komitmen dan sinergitas ini dapat menjadi langkah strategis yang mampu memberikan kontribusi positif dalam upaya membangun daerah khususnya di Kabupaten Malang”, ucap Bupati Malang dalam pesan resmi, Jumat (27/8).

Untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan sesuai dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), Bupati Malang mendorong TKAD guna mempercepat komitmen bersama melalui penerapan prinsip keuangan inklusif. Salah satunya dengan menyasar pelajar yang memiliki potensi besar dalam peningkatan inklusi keuangan. Penyaluran akses tabungan bagi pelajar ini termasuk wujud nyata bantuan afirmasi pendanaan sekaligus penguatan atas nilai-nilai pendidikan karakter.

“Mengingat momen ini juga bertepatan dengan Hari Menabung Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus, saya memohon bantuan dan kerjasamanya agar program ini nantinya dapat berjalan dengan lancar dan optimal, sehingga penyalurannya tepat jumlah, tepat sasaran dan tepat guna," ungkap Sanusi.

Sementara itu, Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan, program Satu Rekening Satu Pelajar merupakan inisiasi dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang. Dinas terkait ingin memberikan bantuan kepada siswa agar bisa memiliki rekening sejak usia dini. Sebagai langkah awal, progam ini mulai dilaksanakan di tingkat SMP dengan rincian 29.347 rekening. 

Sebagai informasi, program tabungan ini dibuat oleh OJK kemudian diberikan kepada masing-masing bank dengan biaya admin 0 rupiah. Program ini bertujuan memberikan edukasi dan pembelajaran agar budaya menabung menjadi lebih baik lagi. Selanjutnya, juga agar para pelajar bisa gemar menabung nantinya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement