REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Sabtu (28/8), mengatakan dua atlet Paralimpiade asal Afghanistan telah tiba di kampung atlet di Tokyo. Mereka akan bertanding di gelaran olahraga multievent dunia untuk penyandang disabilitas itu.
"Atlet Afghanistan Zakia Khudadadi dan Hossain Rasouli disambut hangat di Kampung Atlet Paralimpiade Tokyo 2020," kata IPC, dikutip dari AFP.
Dengan jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban, kedua atlet tersebut termasuk di antara puluhan ribu orang yang terperangkap dan tidak dapat meninggalkan negara itu. Namun, mereka berhasil dievakuasi akhir pekan lalu dan berada di Paris di pusat pelatihan Kementerian Olahraga Prancis, menurut IPC.
"Selama 12 hari terakhir, Zakia dan Hossain terus mengungkapkan keinginan mutlak mereka untuk datang dan bersaing di Paralimpiade Tokyo 2020," kata kepala IPC, Andrew Parsons.
Awal pekan ini, IPC mengatakan bahwa Khudadadi dan Rasouli telah meninggalkan Afganistan dengan selamat tetapi tidak akan bertanding di Paralimpiade, karena fokusnya adalah pada kesejahteraan mereka.
Pada upacara pembukaan Paralimpiade, Selasa, bendera Afghanistan ditampilkan secara simbolis dengan dibawa oleh seorang relawan.
"Kami selalu tahu ada kemungkinan kecil kedua atlet dapat berpartisipasi di Tokyo 2020, itulah sebabnya bendera Afghanistan diarak pada upacara pembukaan hari Selasa," kata Parsons.
"Prioritas nomor satu kami adalah, dan akan selalu, pada kesehatan dan kesejahteraan kedua atlet.
"Menurut IPC, Khudadadi akan bertanding di cabang olahraga taekwondo K44 -49kg putri, yang dijadwalkan pada 2 September. Sementara, Rasouli akan berkompetisi di cabang olahraga atletik 400m T47 putra pada 3 September.