REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah tengah mendorong transformasi ekonomi dari sektor konsumsi menjadi sektor produksi melalui hilirisasi untuk industrialisasi. Langkah ini untuk menghilangkan ketergantungan pertumbuhan ekonomi nasional pada sektor konsumsi, terutama konsumsi masyarakat.
“Semua komoditas yang kita miliki sekarang ini kita dorong untuk hilirisasi, untuk industrialisasi yaitu yang berkaitan dengan misalnya nikel yang ke depan saya kira dalam waktu 3 tahun ini atau maksimal 4 tahun ini akan semuanya akan berubah menjadi barang jadi,” kata Jokowi dikutip dari video yang baru diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu (28/8).
Hal ini disampaikan Jokowi dalam pertemuan tertutup dengan para pimpinan partai politik koalisi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (25/8) lalu. Menurut Jokowi, pengolahan dari barang mentah menjadi barang jadi ini nantinya akan memberikan nilai tambah. Selain nikel, komoditas lain yang akan hilirisasi yakni bauksit di mana pabriknya telah jadi dan mulai diekspor ke sejumlah negara.
Begitu juga dengan komoditas kelapa sawit yang memiliki banyak produk turunan yang bisa dilakukan hilirisasi. Dengan hilirisasi, nilai tambah suatu komoditas bisa ada di dalam negeri. "Termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pertanian seperti porang," tambahnya.
Terkait porang, Jokowi juga menilai komoditas umbi-umbian tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi primadona ekspor. Selain mudah ditanam, porang juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk seperti beras, agar-agar, bahan untuk mie, hingga bahan untuk kosmetik. Porang juga dinilai akan menjadi makanan pokok masa depan karena rendah kalori, rendah karbo, dan bebas gula. "Makanan sehat ke depan ya ini (porang)," katanya.