Ahad 29 Aug 2021 20:30 WIB

Relawan Flint Islamic Center Gelar Gerakan Pembagian Air

Gerakan pembagian air dilakukan relawan Flint Islamic Center.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
Relawan Flint Islamic Center Gelar Gerakan Pembagian Air. Foto:    Air (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Relawan Flint Islamic Center Gelar Gerakan Pembagian Air. Foto: Air (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,FLINT -- Anggota Lingkaran Kepemimpinan Pemuda di Flint Islamic Center di Clayton Township, Michigan, Amerika Serikat (AS) mengadakan gerakan air untuk dibagikan kepada anggota komunitas di Flint. Meskipun gerakan air bukanlah hal baru bagi Flint, bagi banyak kaum muda yang hadir itu adalah pertama kalinya mereka berhadapan langsung dengan realitas krisis air.

Pada hari terakhir program kepemimpinan pemuda di musim panas pada 10 Agustus 2021 lalu, lebih dari 12 sukarelawan muda Muslim mengunjungi The Muslim House di pusat kota Flint untuk pertama kalinya dan mengalami secara langsung apa artinya layanan masyarakat. Ketika 17 anak muda bersiap membagikan air, Imam Hanafi Malik memberi mereka semua nasihat tentang caranya berinteraksi dengan orang-orang yang mengambil air.

Baca Juga

"Semua orang di sini tahu tentang As Salamu Alaykum," katanya, merujuk pada salam dalam bahasa Arab yang berarti 'damai bersamamu'.

"Di kap mobil, Anda bisa keluar dan mengucapkan 'As Salamu Alaykum' dan seseorang akan selalu menjawab dengan 'Wa-Alaikum Salam' (frasa bahasa Arab yang berarti 'dan semoga damai untukmu') atau sesuatu. Anda berada di kumpulan yang baik," kata Imam Hanafi Malik, dilansir di Flint Beat, Ahad (29/8).

Ketika semua relawan berjalan keluar ke depan The Muslim House tersebut, beberapa mobil sudah berbaris di tepi jalan. Anak-anak muda berusia 11 tahun membawa 30 bungkus air yang berat dari truk dan menuju mobil orang-orang di bawah terik matahari sore.

Dalam waktu yang hampir bersamaan dengan waktu yang dibutuhkan anak-anak untuk menurunkan kotak-kotak air dari truk yang mereka sewa untuk mengangkutnya, air itu sudah diangkut warga yang membutuhkannya.

Imam Malik telah bekerja di The Muslim House selama 26 tahun. Dia mengatakan berharap pelajaran bagi anak-anak tidak harus pekerjaan untuk memindahkan wadah air yang berat, melainkan kesadaran bahwa bahkan delapan tahun kemudian, orang-orang masih sangat membutuhkan air.

Salah satu anggota lingkaran kepemimpinan pemuda itu, Noor Shahabi (20), mengatakan bahwa apa yang dilakukannya karena rasa cintanya kepada Tuhan. Ia turut bekerja menyalurkan bantuan air itu ke antrian mobil yang membutuhkan air.

"Saya melakukan ini untuk cinta saya kepada Tuhan, cinta agama saya dan kebutuhan saya untuk melayani masyarakat," kata Noor.

Dia menjelaskan bagaimana tumbuh dewasa dengan nilai-nilai seperti amal dan pelayanan tertanam dalam pendidikan dan agamanya. Menurutnya, Islam adalah tentang mencintai orang lain dan melayani orang lain.

"Saya merasa sebagai pribadi saya sangat istimewa dan saya memiliki begitu banyak sehingga tidak tepat bagi saya untuk hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa dengannya. Saya perlu menawarkan semua keterampilan saya kepada komunitas," kata Shahabi.

Saudara Bara, seorang guru matematika di Akademi Genesee di Flint Islamic Center, juga mengawasi Youth Leadership Circle. Seperti halnya Noor, ia telah mengindahkan seruan Islam untuk mengabdi. Ia lantas mengungkapkan pentingnya melayani.

"Kita semua sedang dalam perjalanan kembali kepada Tuhan, Tuhan adalah pemelihara segalanya. Dia memberi saya apa yang saya miliki dan memberi orang lain apa yang mereka miliki. Nabi kita, damai dan berkah besertanya, mengatakan bahwa Anda hanya diberikan rezeki melalui yang lemah di antara kita, jika ada orang yang memiliki kebutuhan yang saya bisa berada di sana, itu salah satu pengalaman yang paling menggembirakan, bernilai spiritual," kata Bara. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement