Senin 30 Aug 2021 06:09 WIB

Saat Khabib Bertanya Fungsi Ring Girl

Ring Girl adalah pekerjaan paling tidak berguna dalam sebuah pertarungan.

poster UFC 254
Foto: mma
poster UFC 254

Oleh : Ichsan Emrald Alamsyah, jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Sepekan lalu, Khabib Nurmagomedov mengeluarkan pernyataan kontroversial. Pernyataan ini, terdengar seksis karena keluar dari mulut seorang petarung dunia yang dikenal konservatif. Namun sebenarnya juga menghantui penulis semenjak dahulu, terutama di hari-hari pertama penulis menyaksikan pertarungan tinju.

Khabib, dalam wawancara promosi Gorilla Fighting Championship (GFC), menyatakan ring girl adalah pekerjaan paling tidak berguna dalam sebuah pertarungan. Ia tak mengerti dengan tujuan adanya ring girl, karena jalannya ronde bisa disaksikan lewat layar.

Malah, ia menyebut sangat terganggu dengan kehadiran ring girl. Petarung dengan catatan kemenangan 29-0 ini pernah menyaksikan pertarungan bersama dengan sang ayah, Almarhum Abdul Manap Nurmagomedov. Ketika ring girl melanggak lenggok membawa papan, ia menyebut tidak ada yang memperhatikan angka sama sekali. Semua mata justru menyaksikan sang ring girl berjalan.
 
Berbeda dengan kebanyakan lelaki yang menyaksikan, Khabib mengaku sangat terganggu. Abdulmanap menurut penuturan Khabib juga merasa terganggu. Ia pun mengakui ucapannya hanya opini pribadi miliknya.
 
Namun, ia mengaku adalah orang yang mempertahankan opini miliknya. Karena itu, dia dengan tegas mengatakan tidak akan menggunakan jasa ring girl di dalam Gorilla Fighting Championship (GFC) yang akan berganti nama menjadi Eagle Fighting Championship.
 
 
Komentarnya pun mengundang ocehan warga dunia maya, begitu juga komunitas dunia bela diri campuran. Tak sedikit yang mengatakan ia kolot bahkan bagian dari Taliban, yang kebetulan sedang naik daun. 
 
Legenda UFC, Michael Bisping juga meminta Khabib tidak perlu membicarakan ring girl. Ia beralasan Ring Girl memang ada sebagai bagian dari hiburan dalam pertarungan.
 
Khabib memang beberapa kali bersinggungan walaupun tidak langsung dengan perempuan. Ia kabarnya menolak latihan bersama dengan petarung perempuan di AKA (American Kickboxing Academy), ia juga tidak bersentuhan salam dengan perempuan dan dalam sebuah diskusi menyebut perempuan paling tepat berjuang di rumah.
 
Hanya saja kembali lagi, seperti yang penulis juga pertanyakan sebenarnya apa fungsi ring girl selain dari membawa papan. Kalaupun untuk mengingatkan pergantian ronde, hal itu bisa dilakukan lewat layar. Selain itu bila untuk sponsor, yang menempel pada seluruh pakaiannya, bukankah dalam tayangan di televisi atau saat ini youtube, potongan gambar yang paling sering dipotong adalah tayangan ring girl.
 
Mungkin jawaban paling tepat adalah seperti yang diucapkan Presiden UFC, Dana White. Kehadiran mereka bukan sekadar membawa papan namun juga sebagai bagian dari hiburan. Hanya saja hiburan untuk siapa?
 
Memang sebelum kelahiran UFC, Ring Girl yang mulai terkenal semenjak 1965 karena tampil di majalah Ring Magazine, hanya hadir sebagai pemanis. Mereka tampil sesaat hanya membawa papan penunjuk pergantian ronde. Akan tetapi semenjak kelahiran UFC terutama di bawah kepemimpinan Dana White, Ring Girl hadir tidak hanya sebagai pemanis namun juga ikut serta misalnya mulai dari jelang pertandingan, penghitungan berat hingga akhir pertandingan.
 
 
Tidak heran, ring girl disebut digaji cukup tinggi, tidak hanya di UFC namun juga dunia MMA. New York Post di 2017 pernah mengangkat soal bayaran ini, disebutkan bahwa dalam setahun ring girl yang juga model Arriany Celeste bisa mendapat 75 ribu dolar. Sementara sportekz menyebutkan tidak semua ring girl dibayar tinggi. Mereka bisa dibayar antara 200 dolar AS hingga 8.000 dolar AS tergantung popularitasnya.
 
Sayangnya ini berbanding terbalik dengan kondisi petarung, khususnya perempuan. Mantan petarung MMA, Ronda Rousey pernah mengungkap bahwa dengan berbagai latihan, kerja keras dan pertarungan, uang yang diraih petarung perempuan tidak kalah jauh dari ring girl. Menurut dia hal tersebut sangat tidak adil apalagi jika dibandingkan dengan ring girl yang hanya berjalan dalam beberapa detik saja setiap pergantian ronde.
 
"Saya tidak tahu apakah gadis-gadis itu dibayar terlalu banyak atau petarung yang tidak dibayar cukup. Tapi, ya, pasti ada lebih banyak yang dikerjakan oleh petarung daripada apa yang mereka lakukan," tutur dia.
 
Sebenarnya selain Khabib, ada Walikota Melbourne, Sally Capp yang pernah menolak kehadiran ring girl. Kebetulan, saat itu  Ultimate Fighting Championship 243 digelar di Melbourne, Australia.
 
Sally terang-terangan menyebut Ring Girl tidak memiliki esensi dalam dunia pertarungan. Dia menyatakan seharusnya UFC meniru Formula 1 yang sudah menghapus umbrella girl dari balapan.
 
Lalu bagaimana dengan Indonesia, sebagai penikmat olahraga bela diri, penulis sendiri tidak masalah dengan ketidakhadiran Ring Girl. Beberapa turnamen bela diri MMA dan Kickboxing yang levelnya tidak sebesar OnePride digelar tanpa ring girl
Justru penulis meminta daripada membayar ring girl, promotor lokal sebaiknya menaikkan bayaran para petarung. Minimal memberikan mereka hotel layak dan makan bergizi sebelum dan sesudah pertarungan. 
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement