Senin 30 Aug 2021 14:17 WIB

Muhadjir: Jangan Pilih-Pilih Vaksin, Insya Allah Semua Halal

Menko PMK Muhadjir meminta masyarakat tidak pilih-pilih vaksin berdasarkan kehalalan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.meminta masyarakat tidak pilih-pilih vaksin berdasarkan kehalalan
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.meminta masyarakat tidak pilih-pilih vaksin berdasarkan kehalalan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tiga kloter vaksin Covid-19 tiba di Indonesia pada Senin, (30/8) hari ini, yakni AstraZeneca sebanyak 1.086.000 dosis serta 5 juta vaksin jadi Sinovac.

Selain itu juga tiba sebanyak 9,2 juta vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk. Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengajak seluruh masyarakat turut serta mensukseskan program vaksinasi.

"Jangan pilih-pilih vaksin karena semua vaksin sama dan perhatian dan Insyaallah semuanya juga halal, " tegas Muhadjir dalam konfrensi pers secara daring, Senin (30/8)

Ia mengungkapkan, sampai Kamis (26/8) capaian vaksinasi dosis pertama telah mencapai 28,53 persen. Sedangkan vaksinasi dosis kedua sebesar 16.02 persen. Menurutnya, untuk percepatan capaian vaksinasi dibutuhkan kerjasama yang sangat erat. Peran serta seluruh elemen bangsa juga sangat diharapkan.

"Karenanya pemerintah mengajak semua pihak, baik itu organisasi organisasi sosial kemasyarakatan, para tokoh-tokoh keagamaan, dan tokoh masyarakat para swasta pelaku usaha organisasi-organisasi swadaya masyarakat dan volunteer untuk terus saling bahu membahu bekerja sama untuk demi suksesnya vaksinasi nasional ini," kata Muhadjir

"Saat ini kita dihadapkan dengan suatu kenyataan bahwa ska tidak suka, mau tidak mau, kita akan berdampingan dengan covid-19, dalam jangka waktu yang belum bisa kita pastikan kapan berakhir," sambungnya.

Penerapan protokol kesehatan, lanjut Muhadjir, juga harus terus dilakukan. Termasuk teknologi digital guna mempercepat pemulihan di bidang kesehatan.

"Sekali lagi jangan kita lengah tetap waspada tinggi agar pandemi ini lekas terkendali,"tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement