Senin 30 Aug 2021 17:17 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Garut Masih Sepi

Objek-objek wisata telah dibuka setelah Kabupaten Garut berstatus PPKM level 2.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Petugas menutup pagar masuk di Wisata Alam dan Budaya Candi Cangkuang, Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Saat ini objek-objek wisata di Garut telah dibuka setelah daerah itu berstatus PPKM level 2. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Petugas menutup pagar masuk di Wisata Alam dan Budaya Candi Cangkuang, Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Saat ini objek-objek wisata di Garut telah dibuka setelah daerah itu berstatus PPKM level 2. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seluruh objek wisata di Kabupaten Garut sudah kembali dibuka setelah daerah itu masuk dalam level 2 penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada pekan lalu. Namun, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut pada akhir pekan kemarin masih relatif sepi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Budi Gan Gan mengatakan, sejumlah tempat wisata di kawasan selatan dan tengah daerah itu masih belum terlalu banyak dikunjungi wisatawan. Hanya beberapa hotel di kawasan Cipanas yang terpantau ramai wisatawan.

Baca Juga

"Kalau di Cipanas, hotel-hotel sudah ramai. Sementara tempat wisata yang lain relatif masih sepi," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (30/8).

Meski ramai dikunjungi wisatawan, Budi menilai, penerapan protokol kesehatan (prokes) di hotel-hotel yang ada di kawasan Cipanas sudah dijamin memadai. Sebab, pihaknya sudah memastikan kesiapan prokes di sejumlah hotel di kawasan Cipanas sebelum akhir pekan kemarin.

Ia menambahkan, sejauh ini wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Garut masih didominasi oleh warga lokal. Menurut dia, belum banyak wisatawan dari luar kota yang datang berkunjung.

"Mungkin wisatawan dari luar, di kota masing-masing masih PPKM, jadi untuk berkunjung ke tempat lain masih terbatas," kata dia.

Budi belum bisa memastikan jumlah kunjungan wisatawan pada akhir pekan lalu. Saat ini, pihaknya masih mendata jumlah kunjungan wisatawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement