REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Sebuah tim fisikawan surya telah mengungkapkan gelombang besar berputar yang bergerak di permukaan matahari. Gelombang ini membentang 125 ribu mil di bawah permukaan Matahari.
Tim peneliti dipimpin oleh New York University (NYU) Co-Principal Investigator dari Center for Space Science, Laurent Gizon. Gizon, atas nama Max Planck Institute for Solar System Research (MPS) dan University of Göttingen di Jerman, membuat penemuan itu, bersama dengan tim ilmuwan, setelah satu dekade pengamatan dari Solar Dynamics Observatory NASA.
Dilansir di Emirate News Agency, Senin (30/8), studi ini telah mengarah pada penemuan osilasi global Matahari, sebanding dengan periode rotasi matahari 27 hari. Osilasi memanifestasikan diri di permukaan matahari sebagai gerakan berputar-putar dengan kecepatan sekitar tiga mil per jam.
Pada tahun 1960-an ilmuwan menemukan osilasi matahari. Osilasi 5 menit ini telah diamati terus menerus oleh teleskop dan observatorium ruang angkasa sejak pertengahan 1990-an. Osilasi ini digunakan oleh ahli helioseismologi untuk mempelajari struktur internal dan dinamika bintang. Ini mirip dengan bagaimana seismolog dapat mempelajari bagian dalam bumi dengan mempelajari gempa bumi.
Selain gelombang 5 menit, osilasi periode lebih lama diperkirakan ada di bintang lebih dari 40 tahun yang lalu tetapi belum diidentifikasi di Matahari sampai sekarang.
"Penemuan jenis baru osilasi matahari sangat menarik karena memungkinkan kita untuk menyimpulkan properti, seperti kekuatan penggerak konvektif, yang pada akhirnya mengendalikan dinamo matahari," ujar Gizon.
Dinamo matahari dianggap bertanggung jawab atas fitur dan letusan di permukaan Matahari yang bervariasi dalam intensitas selama siklus 11 tahun aktivitas matahari.
Osilasi akan membantu membangun cara baru untuk menyelidiki interior Matahari dan memperoleh informasi tentang struktur dan dinamika bagian dalam matahari. Para ilmuwan telah menggambarkan temuan mereka dalam edisi terbaru jurnal Astronomy & Astrophysics.