Senin 30 Aug 2021 22:03 WIB

Sebanyak 8.355 Rumah di Kalteng Terendam Banjir

Banjir lebih dari satu meter masih merendam rumah warga di Katingan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Bencana banjir (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Bencana banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 8.355 rumah warga di tiga kabupaten Provinsi Kalimantan Tengah terdampak banjir. Hujan dengan intensitas tinggi menjadi pemicu banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat, Seruyan, dan Katingan.

"Laporan BPBD mencatat adanya pengungsian ke tempat yang lebih aman di Kabupaten Katingan," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (30/8) malam.

Berdasarkan pemutakhiran data per Senin (30/8), pukul 12.00 WIB, sejumlah kecamatan di Kabupaten Katingan masih tergenang banjir dengan tinggi muka air berkisar 30 hingga 150 sentimeter. Wilayah banjir tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Katingan Tengah, Pulau Malan, Tewang Sanggalang Garing, Katingan Hilir, dan Tasik Payawan.

Sedangkan banjir di empat kecamatan lain dilaporkan BPBD setempat telah berangsur surut. Keempat kecamatan itu adalah Kecamatan Katingan Hulu, Petak Malai, Marikit, dan Sanaman Mantikei.

Banjir tersebut berdampak pada 9.640 kepala kelurga atau 13.781 jiwa, serta pengungsian warga ke tempat yang lebih aman. BPBD masih terus melakukan pemutakhiran data terdampak dan mereka yang masih mengungsi. Data sementara warga yang masih mengungsi di dua titik berjumlah 23 KK atau 66 jiwa.

Ia menjabarkan, catatan kerugian material yang terdampak akibatkan banjir ini, mencakup rumah warga 7.561 unit, sekolah 47 unit, rumah ibadah 42 unit, kantor 25 unit, fasilitas kesehatan 16 unit, dan posko PPKM 13 unit.

Pemerintah Katingan telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari, terhitung pada 24 Agustus hingga 3 September 2021. Sedangkan penanganan darurat dilakukan oleh BPBD kabupaten dengan dibantu unsur terkait sejak banjir melanda pada Jumat lalu (20/8).

Banjir ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi sehingga debit air Sungai Katingan dan Sungai Samba meluap hingga menggenangi pemukiman warga. BPBD Kabupaten Katingan melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi, penanganan pos pengungsian hingga kaji cepat.

Dalam penanganan banjir, BPBD mendapatkan bantuan sembako dari berbagai pihak, seperti Kapolda Kalteng, Kejaksaan Tinggi dan pihak swasta. Bantuan ini sangat membantu operasional pelayanan dapur umum dalam penyediaan makanan warga terdampak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement