REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta menyebutkan hanya ada 10 petak makam yang ambles di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara, dan telah dirapikan oleh petugas.
"Yang baru-baru ini terjadi, terdapat 10 petak makam yang ambles di sisi timur, tapi kondisinya tidak parah dan petugas juga langsung merapikan petak makam tersebut," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, Rabu (1/9).
Suzi menyebutkan, pihaknya langsung bergerak cepat dalam mengantisipasi lahan makam yang ambles di TPU Rorotan tersebut dengan cara dilakukan pemadatan tanah. Pengecekan secara rutin dilakukan untuk mengantisipasi lahan makam amblas.
"Setiap ada yang ambles, dengan segera kami rapikan kembali, langsung dipadatkan dan dibentuk petak makamnya," ujar Suzi.
Suzi menerangkan, amblesnya makam seringkali terjadi akibat peti jenazah yang sudah mulai lapuk. Karena itu, pihak Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta akan menambah dan memadatkan tanah di setiap petak makam.
Meskipun lahan makam adalah bekas rawa, tetapi sudah dilakukan pengurukan dan pemadatan tanah menggunakan alat berat sehingga potensi amblesnya kecil.
"Kami akan terus berupaya mengurangi kemungkinan potensi amblesnya tanah. Hal ini lumrah terjadi, bukan hanya pada pemakaman khusus Covid-19, tetapi juga pada pemakaman biasa, terutama yang menggunakan peti jenazah. Pengecekan lahan akan selalu rutin kami lakukan," kata dia.
Taman Pemakaman Umum Rorotan, Jakarta Utara, dipersiapkan untuk lahan pemakaman bagi jenazah yang harus dimakamkan dengan protokol pemakaman Covid-19.
Sebelumnya diinformasikan, sejumlah petak makam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan yang berbentuk gundukan, mulai rata dengan tanah di sekitarnya. Hal itu diketahui pada Selasa (31/8).
Area tanah di sekitar makam pun retak-retak. Kondisi itu terlihat di blok makam Syuhada dan blok Santo Yosef-Arimatea.