Rabu 01 Sep 2021 14:08 WIB

Walkot Bandung Tanggapi Mural dan Grafiti Bernada Kritik 

Oded meminta warga masyarakat yang akan menyampaikan kritik untuk memakai etika,

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Walikota Bandung Oded M Danial
Foto: Humas Kota Bandung
Walikota Bandung Oded M Danial

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah mural dan grafiti bernada kritik kepada pemerintah, khususnya ke Presiden Joko Widodo dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, bermunculan di Kota Bandung. Mural dan grafiti tersebut akhirnya langsung dihapus oleh petugas.

Mural mirip Presiden Joko Widodo dengan mata ditutup masker berukuran 2 meter terpampang di dinding flyover Pasupati Bandung, Rabu (25/8). Bagian jari tangannya sedang memegang masker yang dipakainya dan sedang memakai pakaian kemeja berwarna putih-putih.

 

photo
Warga melintas di depan mural yang bertuliskan Jadikan Koruptor Pahlawan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Sumur Bandung, Kota Bandung, Senin (30/8). Mural tersebut merupakan bentuk ekspresi dari sejumlah seniman sekaligus media penyampaian kritik dan sindiran terhadap perilaku korupsi di Indonesia. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

 

Di sebelah mural terdapat tulisan niskala yang berarti tidak berwujud atau berbentuk. Pembuat mural belum diketahui siapa yang bertanggung jawab. Sementara itu, grafiti bertuliskan 'Jadikan Koruptor Pahlawan, Cara Firli Berantas Korupsi' muncul di tembok fasilitas publik yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa (31/8).

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku, tidak mempermasalahkan kritik dari masyarakat yang dilayangkan kepada pemerintah. Namun, kritik yang disampaikan harus dengan cara-cara yang benar atau menggunakan etika.

"Kalau mencurahkan isi hati itu komunikasi melalui gambar mural selama kritik membangun insya Allah. Maksudnya kritik membangun, membangun etika juga," ujarnya, Rabu (1/9).

Dia menjelaskan, kritik yang baik tidak akan berujung baik apabila disampaikan dengan cara yang tidak baik. Oleh karena itu, dia meminta, agar kritik yang baik disampaikan dengan cara yang baik agar tujuan yang diinginkan tercapai.

"Kan gini, tidak setiap sesuatu yang baik akan berujung baik kalau cara menyampaikan tidak baik. Sesuatu yang baik harus disampaikan dengan baik, insyallah hasilnya baik. Kalau niatnya ikhlas caranya benar insyallah hasilnya baik," katanya.

Oded meminta, agar setiap warga masyarakat yang akan menyampaikan kritik untuk memakai etika. "Pakai etika, terjemahkan etika apa," katanya.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat yang masih melakukan aksi vandalisme dengan mencoret-coret fasilitas publik untuk mengalihkan energi dengan membuat mural. Pembuatan mural dapat dilakukan di kewilayahan seperti RW. "Kalau mereka punya kreatif positif di RW atau di gang sudah bagus diarahkan kesana," katanya. Pihaknya juga akan terus mengedukasi masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement