REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, berencana akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Depok akan digelar pada Oktober 2021 mendatang. "Saya memastikan PTM di Kota Depok akan digelar pada Oktober 2021 mendatang," ujar Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di Balai Kota Depok, Rabu (1/9).
Menurut Imam, keputusan ini diambil Pemkot Depok untuk menghindari adanya klaster baru Covid-19 dari lingkungan pendidikan demi menjaga kesehatan dan keselamatan para siswa dan tenaga pendidik.
"Ya seperti yang sudah disampaikan pada Perwal (peraturan wali) bahwa PTM akan digelar mulai Oktober 2021 mendatang, saat ini kami sedang fokus untuk pelaksanaan vaksinasi bagi para pelajar sebelum PTM digelar," jelasnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar difokuskan bagi anak usia di atas 12 tahun. "Saat ini, sejumlah sekolah dijadikan sebagai lokasi vaksinasi demi mengejar target vaksinasi bagi pelajar sebesar 100 persen," kata Imam.
Sehingga diharapkan Imam, nantinya pada Oktober 2021 mendatang, seluruh siswa di Kota Depok telah selesai mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis sebelum PTM dimulai. "Target kami September 2021, vaksinasi pelajar sudah 100 persen, saat ini jumlah pelajar yang telah divaksin sebanyak 65 persen," tuturnya.
Imam menegaskan belum bisa menjabarkan secara detail seperti apa nantinya pelaksanaan PTM. "Apakah langsung diberlakukan untuk semua jenjang mulai dari SD, SMP, hingga SMA, ataukah hanya berlaku bagi tingkat SMP dan SMA yang masuk dalam rentang usia penerima vaksin," tegasnya.
Lanjut Imam, untuk mekanismenya, tentu akan dibahas lagi sebelum dimulai PTM. "Pastinya, sejauh ini segala persiapan sudah mulai dilakukan seperti ketersediaan tempat cuci tangan di sekolah dan lainnya," katanya.
Imam juga memastikan, dengan ditetapkannya PTM pada Oktober 2021 mendatang, saat ini semua sekolah di Kota Depok belum ada yang melakukan PTM. "Belum, nanti Insya Allah kalau memang semua berjalan sesuai rencana, kita baru adakan PTM di Oktober 2021. Doakan agar Covid-19 segera berlalu jadi anak-anak kita bisa kembali belajar ke sekolah seperti biasanya," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika