REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesulitan finansial yang menimpa Barcelona membuat klub Katalunya ini melakukan pemotongan gaji pada sejumlah pemain bintangnya. Kebijakan itu berhasil menghemat pembayaran gaji Barcelona hingga 145 juta euro atau setara Rp 2,4 triliun pada musim panas ini, dilansir Marca, Kamis (2/9).
Klub berada dalam kondisi yang buruk setelah pandemi Covid-19. Ditambah buruknya kinerja presiden sebelumnya Josep Maria Bartomeu, yang harus ditanggung presiden saat ini Joan Laporta. Barcelona harus melakukan pemotongan gaji agar sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh La Liga.
Akibat krisis finansial ini, Barcelona harus menghadapi kenyataan menyakitkan kehilangan Lionel Messi. Namun ada tambahan kepergian sejumlah pemain lain yang diperlukan.
Kejutan terbesar adalah kepergian Antoine Griezmann yang kembali ke Atletico Madrid. Barcelona bisa berhemat dengan kepergian Griezmann yang bergaji besar. Pemain lain yang harus pergi termasuk Emerson Royal dan Junior Firpo.
Suka atau tidak, pemain bintang yang terpaksa keluar dari klub akan digantikan oleh pemain yang kualitasnya lebih rendah. Luuk de Jong dan Memphis Depay adalah pemain yang bagus, tetapi kualitas mereka tidak akan seperti Messi atupun Griezmann.
Skuad Barcelona saat ini dibangun untuk menyeimbangkan neraca keuangan, bukan aspek sepak bola di atas lapangan. Salah satu contohnya, Barcelona kelebihan bek tengah, tetapi sangat sedikit opsi di bek kiri.
Dalam laporan Marca tagihan gaji Barcelona sekarang berjumlah 420 juta euro (Rp 7 triliun), turun dari 565 juta euro (Rp 9,4 triliun) sebelumnya. Dengan Rp 2,4 triliun atau sekitar 30 persen, manajemen klub berharap ini merupakan awal dari pemulihan ekonomi klub.