REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tanggul Sungai Citarum yang menimbulkan banjir di Kampung Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat pada awal tahun lalu, kini ambles lagi. Hal ini membuat warga Kabupaten Bekasi kembali berada dalam ancaman banjir besar. Tanggul yang dibangun darurat itu, selain ambles juga retak sepanjang 450 meter.
Camat Pebayuran, Hanief Zulkifli berharap tanggul ini segera diperbaiki karena membahayakan warga sekitar. "Bukan cuma retak lagi, tapi permukaannya sudah turun, menyusut. Kalau yang retak tadinya cuma 80 meter sekarang jadi 450 meter, jadi harus segera ini dibenerin. Sudah kita laporkan kepada intansi terkait," kata Hanief, Kamis (2/9).
Tanggul yang rusak tidak hany berada di satu titik saja, mlainkan mencapai 37 titik. Tanggul tersebut merupakan kesatuan dari Sungai Citarum yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Diberitakan Republika.co.id, pada akhir Februari 2021 lalu, sebanyak 25.375 kartu keluarga (KK) di Kabupaten Bekasi terdampak banjir akibat jebolnya tanggul penahan Sungai Citarum dan meluapnya Sungai Cibeet. Jumlah KK tersebut tersebar ke 19 kecamatan.
Wilayah yang paling tinggi banjirnya ada di Kecamatan Kedungwaringin dan Pebayuran dengan tinggi banjir mencapai 2,5 meter.