Jumat 03 Sep 2021 19:34 WIB

PTM di Tasikmalaya Dinilai Berjalan Baik

Masih ada sejumlah kelalaian yang terjadi saat pelaksanaan PTM.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah siswa SDN 2 Tugu, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, melaksanakan PTM terbatas, Jumat (3/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sejumlah siswa SDN 2 Tugu, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, melaksanakan PTM terbatas, Jumat (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Tasikmalaya sudah berjalan dalam beberapa pekan terakhir. Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya mengklaim, sejauh ini pelaksanaan PTM masih berjalan lancar. 

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Mohammad Dani mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan ke setiap sekolah. Hal itu untuk memastikan sekolah benar-benar menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat selama proses PTM. 

"Kalau dinilai bagus, PTM dapat diteruskan. Tapi kalau ada yang melanggar kita akan hentikan dan kembali melakukan pembelajaran daring," kata dia, Jumat (3/9).

Kendati demikian, Dani menilai, pelaksanaan PTM berjalan baik. Penerapan prokes di sekolah juga berjalan sesuai yang diharapkan. 

Ia mengakui, masih ada sejumlah kelalaian yang terjadi saat pelaksanaan PTM. Misalnya, masih terlihat beberapa siswa yang tak mengenakan masker dengan benar. Selain itu, masih juga ada kerumunan saat siswa keluar sekolah. "Namun kita peringatkan untuk terus memperbaiki," kata Dani.

Menurut dia, sejauh ini belum ditemukan pelanggaran serius dalam pelaksanaan PTM di sekolah. Ia menambahkan, hingga saat ini juga tak ditemukan adanya kasus siswa atau guru yang terkonfirmasi Covid-19. 

Ia meyakini, semua pihak ingin pelaksanaan PTM berjalan aman. Karenanya, ia mengingatkan agar pelaksanaan PTM dipastikan sesuai prosedur, terutama dalam penerapan prokes.

Dani mengatakan, saat ini sudah hampir seluruh sekolah di Kota Tasikmalaya melaksanakan PTM. Hanya ada beberapa sekolah swasta yang belum melakukan PTM."Mereka mungkin masih khawatir. Karena sebagian besar orang tua di sekolah-sekolah itu belum mengizinkan anaknya PTM. Namun daring tetap berjalan efektif di sekolah-sekolah itu," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement