Jumat 03 Sep 2021 20:31 WIB

Wali Kota Surabaya kukuhkan 457 Tim Siswa Satgas Sekolah

Mereka yang terpilih adalah pelajar yang memiliki kepercayaan sebagai pemimpin

Siswa yang bertugas sebagai satgas protokol kesehatan sekolah memeriksa suhu siswa yang hendak mengikuti kegiatan belajar mengajar saat pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan penerapan kapasitas siswa masuk kelas sebanyak 25 persen di UPT SMPN 1 Kanigoro Blitar, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). Pemkab Blitar mulai melakukan ujicoba PTM pada sekolah tingkat TK sebanyak 10 persen, SD sebanyak 60 persen, dan SMP sebanyak 30 persen dari total jumlah sekolah diwilayahnya dengan penerapan protokol kesehatan ketat, setelah daerah tersebut ditetapkan menjadi kawasan PPKM Level 3.
Foto: Antara/Irfan Anshori
Siswa yang bertugas sebagai satgas protokol kesehatan sekolah memeriksa suhu siswa yang hendak mengikuti kegiatan belajar mengajar saat pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan penerapan kapasitas siswa masuk kelas sebanyak 25 persen di UPT SMPN 1 Kanigoro Blitar, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). Pemkab Blitar mulai melakukan ujicoba PTM pada sekolah tingkat TK sebanyak 10 persen, SD sebanyak 60 persen, dan SMP sebanyak 30 persen dari total jumlah sekolah diwilayahnya dengan penerapan protokol kesehatan ketat, setelah daerah tersebut ditetapkan menjadi kawasan PPKM Level 3.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukuhkan sekitar 457 anggota Tim Siswa Satgas Sekolah untuk pencegahan Covid-19 menjelang dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/9). Eri Cahyadi dalam sambutannya mengatakan tidak semua pelajar bisa terpilih menjadi anggota Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah.

Tentu mereka yang terpilih adalah pelajar yang memiliki kepercayaan sebagai seorang pemimpin."Jiwa seorang pemimpin adalah jiwa yang penuh tolong menolong, ingin melindungi dan membantu saudara-saudara kita yang lainnya. Ketika anak-anakku dan seluruh guru kita menjadi satgas tangguh, itulah anak-anakku yang memiliki jiwa seorang pemimpin hebat," kata Eri.

Untuk itu, Wali Kota Eri juga berpesan kepada para siswa ini agar terus menjaga jiwa seorang pemimpin tersebut. Ia berharap, jiwa seorang pemimpin yang telah tertanam di sekolah itu terus dijaga sampai nanti menjadi pemimpin yang besar."Anak-anakku harus bisa menjaga, yang namanya pemimpin itu harus tetap dijaga ketika sampai nanti menjadi seorang pemimpin besar dikemudian hari," ujarnya.

Wali Kota Eri menilai rencana dimulainya PTM di Surabaya juga menunjukkan kehebatan seluruh pihak, terutama mereka yang telah berkecimpung di masing-masing sekolah, baik itu kepala sekolah, guru, maupun tim satgas siswa."Ini juga menunjukkan bahwa di semua lapisan, baik mulai tingkat bawah di masyarakat, semuanya bergotong-royong, bahu membahu dan penuh keikhlasan untuk menjaga Surabaya dari Covid-19, terutama di sekolah," katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Surabaya meyakini dengan adanya semangat dari tim siswa satgas sekolah, maka orang tua yang masih merasa sekolahnya belum aman akan mengizinkan anak-anaknya mengikuti PTM. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo dalam laporannya menyampaikan bahwa Tim Siswa Satgas Covid-19 ini dibentuk dalam rangka persiapan pelaksanaan PTM yang rencananya akan dimulai pada Senin (6/9)."Tim satgas siswa ini merupakan siswa-siswa kader UKS pilihan yang telah mendapatkan pelatihan dari para pakar agar mereka memiliki pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19," kata Supomo.

Sampai saat ini,  telah terbentuk 457 Tim Siswa Satgas Covid-19 dari berbagai SD dan SMP negeri swasta se-Kota Surabaya dengan jumlah siswa yang tergabung di dalamnya mencapai 5.425 anak.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement