REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Emerson Royal merasa telah meraih salah satu mimpi terbesarnya saat diperkenalkan sebagai penggawa anyar Barcelona pada 2 Agustus 2021. Namun, sebulan kemudian, bek kanan asal Brasil itu terpaksa menyudahi mimpinya tersebut dan meninggalkan klub asal Katalan.
Padahal, saat direkrut dari Real Betis, Emerson berharap bisa memberikan kontribusi maksimal buat Barcelona. Eks pemain Atletico Mineiro itu pun memiliki ambisi untuk bisa mengikuti jejak Dani Alves sebagai bek kanan andalan Barcelona.
Namun, Emerson hanya sempat tampil di tiga laga sebelum akhirnya dilepas ke Tottenham Hotspur. Tepat pada 31 Agustus 2021, manajemen Barcelona menerima pinangan Spurs untuk menggaet Emerson Royal.
La Blaugrana disebut-sebut menerima dana segar sebesar 25 juta euro hasil penjualan bek kanan berusia 22 tahun tersebut. Krisis keuangan yang menimpa Barcelona menjadi alasan Blaugrana melepas Emerson. Terlepas dari alasan tersebut, Emerson mengaku masih sakit hati dengan perlakukan manajemen Barcelona tersebut.
''Mungkin, kata dimanfaatkan bukanlah kata yang tepat. Namun, bentuk dan situasi kepindahan itu memang menyakiti saya. Seharusnya ada cara yang lebih baik untuk memperbaiki keadaan ini,'' ujar Emerson dalam wawancara dengan Marca, Jumat (3/9).
Emerson mengira, manajemen tidak berniat untuk melepasnya. Kendati begitu, dengan situasi yang terus berkembang, Emerson mulai mengubah pandangannya tersebut.
Bahkan, Emerson menilai, saat pertama kali Barcelona merekrut dirinya, manajemen klub sudah berpikir untuk melepasnya apabila ada tawaran yang cukup menguntungkan. Meski menegaskan tidak ingin hengkang dari Barcelona, ia menyebut, manajemen Barcelona terus membujuknya untuk menerima tawaran Spurs tersebut.
Keputusan melepas Emerson semata-mata demi membantu neraca keuangan klub. ''Mereka mengatakan situasinya cukup rumit dan akan lebih baik buat klub untuk menjualnya. Mereka menendang saya dengan kata-kata manis,'' kata penggawa timnas Brasil tersebut.