Sabtu 04 Sep 2021 13:14 WIB

Raja Juli: Coki Pardede Bukan Kader, Dia Simpatisan PSI

Raja Juli prihatin dan mendukung proses kasus yang menjerat komedian Coki Pardede.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni usai melakukan konferensi pers di DPP PSI, Kamis (17/5).
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni usai melakukan konferensi pers di DPP PSI, Kamis (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA -- Komedian yang kerap melontarkan dark joke, Reza Pardede alias Coki Pardede diciduk Polres Metro Tangerang di rumahnya pada Rabu (1/9) malam WIB. Polisi menemukan sabu seberat 0,5 gram di rumah Coki di Jalan Foresta Raya, Pagedangan, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Gara-gara penangkapan itu, foto Coki memakai kaus merah berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebar di dunia maya. Tidak sedikit warganet (netizen) yang mengaitkan aktivitas Coki dengan PSI.

Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni menegaskan, Coki bukanlah kader PSI. Menurut dia, Coki hanya salah satu dari simpatisan PSI. "Bukan. Coki bukan kader PSI. Dia simpatisan PSI," ucap Juli saat dikonfirmasi Republika di Jakarta, Sabtu (4/9).

Raja Juli pun mengucapkan keprihatinan terhadap insiden yang menimpa komika yang bernaung di bawah Majelis Lucu Indonesia tersebut. Kendati demikian, dia mendukung jajaran Polres Metro Tangerang untuk menyelesaikan narkoba yang menjerat Coki.

"Saya sangat prihatin terhadap kejadian yang menimpanya. Kita dukung pihak polisi menuntaskan kasus ini,” pungkasnya.

Juru Bicara PSI, Dara Nasution melanjutkan, komika tersebut bukanlah kadernya, melainkan salah satu pendukung PSI.

"Coki Pardede bukan kader atau pengurus PSI. Beliau pernah menyatakan dukungan ke PSI pada Pemilu 2019 yang lalu," ujar Dara kepada Republika, Sabtu.

Dara mengatakan, ada perbedaan antara pendukung, kader, dan pengurus. Sedangkan Coki, menurut dia, bukan termasuk dalam kader maupun pengurus PSI. Dia menuturkan, siapa pun bisa menjadi pendukung PSI. Pihaknya juga tidak bisa melarang orang untuk memberi dukungan terhadap partai tertentu.

"Siapa pun bisa menjadi pendukung PSI. Kita tidak bisa melarang orang beri dukungan, dan kita kan juga tidak bisa mengetahui kehidupan personal para pendukung tersebut," ucap Dara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement