Sabtu 04 Sep 2021 19:10 WIB

Antibodi Balik Lawan Sistem Imun, Pasien Covid-19 Jadi Parah

Studi internasional mengungkap penyebab keparahan kondisi pasien Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pasien Covid-19 terbaring di ICU Rumah Sakit Nasional di Itaugua, Paraguay, Rabu, 28 April 2021. Keparahan Covid-19 disinyalir terjadi karena keberadaan autoantibodi yang menyerang sistem imunitas.
Foto: AP/Jorge Saenz
Seorang pasien Covid-19 terbaring di ICU Rumah Sakit Nasional di Itaugua, Paraguay, Rabu, 28 April 2021. Keparahan Covid-19 disinyalir terjadi karena keberadaan autoantibodi yang menyerang sistem imunitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi internasional menyebutkan antibodi yang berbalik melawan sistem kekebalan tubuh sendiri adalah alasan keparahan penyakit parah dan kematian di antara seperlima pasien Covid-19. Antibodi jahat ini dikenal sebagai "autoantibodi" yang juga terdapat pada sebagian kecil individu yang sehat dan tak terinfeksi SARS-CoV-2.

"Prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia, ini dapat membantu menjelaskan mengapa orang lanjut usia berisiko lebih tinggi mengalami Covid-19 yang parah," demikian publikasi di laman Nature.

Baca Juga

Autoantibodi ini juga yang menyebabkan autoimun. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Science Immunology itu menunjukkan bahwa sekitar 10 persen orang dengan Covid-19 parah memiliki autoantibodi yang menyerang dan memblokir jenis interferon alias molekul protein dalam darah yang memiliki peran penting dalam melawan infeksi virus.

Tim di Rockefeller University di New York City, Amerika Serikat yang pertama kali mempelajari 3.595 pasien dari 38 negara dengan Covid-19 kritis. Artinya, individu tersebut cukup sakit untuk dirawat di unit perawatan intensif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement