Ahad 05 Sep 2021 07:13 WIB

Upaya Perindo Bebaskan Nelayan dari Jurang Kemiskinan

Perindo menjalankan bisnis terintegrasi bersama nelayan tingkatkan swasembada ikan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
Seorang nelayan memamerkan hasil tangkapannya untuk dijual di tengah pandemi Covid-19 di pasar ikan tradisional.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang nelayan memamerkan hasil tangkapannya untuk dijual di tengah pandemi Covid-19 di pasar ikan tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKATA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, beberapa waktu lalu meminta agar perusahaan pelat merah dapat berperan dalam peningkatan kesejahteraan nelayan. Hal itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, potret usaha nelayan sering dianggap sebelah mata. Bahkan nelayan sering diasosiasikan sebagai kelompok masyarakat miskin.

Pemerintah saat ini mempunyai sejumlah BUMN yang bergerak di bidang perikanan dan kelautan. Erick mengingkan, setiap sektor usaha yang digeluti oleh perusahaan milik pemerintah tak melulu fokus soal profit bisnis. Lebih jauh, membawa misi sosial demi meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Salah satunya, PT Perikanan Indonesia (Perindo). Perusahaan yang baru saja berubah status hukum dari perusahaan umum (Perum) menjadi  perusahaan terbatas (PT) ini menegaskan, fokus bisnis ke depan harus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat nelayan serta petambak.

Sekretaris Perusahaan Perindo, Boyke Andreas, menuturkan, nelayan menjadi mitra prioritas bagi perseroan dalam operasional. "Kami mendukung ketahanan pangan ikan secara nasional. Oleh karenanya melalui mitra nelayan, kami akan terus meningkatkan swasembada ikan, kata Boyke, beberapa waktu lalu kepada Republika.co.id.

Sesuai amanat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2021, perseroan melaksanakan kegiatan usaha di bidang bisnis perikanan dan pengusahaan di pelabuhan perikanan meliputi penyelenggaraan pakan ikan, perdagangan ikan, dan bisnis perikanan lainnya.

Hal itu itu meliputi pelayanan bongkar muat ikan, pengolahan hasil perikanan, distribusi ikan dan, pabrik es dan penyediaan sarana kepelabuhanan perikanan lainnya.

Adapun cakupan wilayah mitra nelayan dan petambak sudah tersebar dari Sabang hingga Merauke. "Terdapat ribuan mitra nelayan dan pelaku usaha perikanan yang kami berdayakan untuk meningkatkan bisnis perikanan," ujarnya.

Menurut Boyke, dalam upaya meningkatkan swasembadan ikan bersama nelayan dan petambak, Perindo menjalankan bisnis terintegrasi dari hulu ke hilir dengan sinergi bersama BUMN di bidang lain. Perindo, kata Boyke, juga kerap meningkatkan pendistribusian hasil tangkapan nelayan secara digital lewat e-commerce untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok ikan.

Adapun untuk fokus utama bisnis perikanan kedepan, Boyke menyampaikan, Perindo akan memperluas bisnis perdagangan ikan, pengolahan ikan, peningkatan ekspor, mengembangkan bisnis pakan ikan dan udang serta berperan pada segmen bisnis pelabuhan perikanan.

“Kami berperan sebagai enabler bisnis perikanan, mendukung nelayan melalui fasilitas perikanan, ekstensifikasi pasar produk ikan olahan dan pakan," ujar dia.

Selain itu, sebagai upaya meningkatkan bisnis perikanan kedepan, Boyke mengatakan, kerja sama dengan pemerintah turut dilakukan dalam hal strategi buffer stock ikan melalui prasarana penyimpanan penyangga hasil produksi ikan yang ada. Strategi itu, diharapkan sebagai patokan stabilitas harga ikan kedepannya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement