REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Anggota Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Kota Surabaya Tjutjuk Supariono menyoroti pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di kota setempat, karena capaian vaksinasi untuk pelajar dan pendidik dinilai masih rendah."Vaksinasi untuk pelajar dan pendidik perlu diprioritaskan guna mengantisipasi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah," kata Tjutjuk Supariono di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, kata Tjutjuk, penerima vaksin pertama untuk remaja usia 12-17 tahun di Surabaya sebanyak 76.934 jiwa atau 17,94 persen dari target provinsi. Sementara untuk penerima vaksin kedua sebanyak 58.646 jiwa atau 13,67 persen dari target provinsi.Penerima vaksin pertama untuk pendidik di Surabaya sebanyak 53.408 jiwa atau 33,28 persen dari target provinsi, sementara untuk penerima vaksin kedua sebanyak 47.902 jiwa atau 13,67 persen dari target provinsi."Merujuk dari data ini, saya mendorong Pemkot Surabaya untuk sesegera mungkin melaksanakan percepatan vaksinasi bagi pelajar dan pendidik di kota ini," ujarnya.
Pemerintah Kota Surabaya sudah melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta pada Senin (6/9). Sekolah yang melaksanakan PTM hari ini sudah melakukan serangkaian simulasi PTM dan telah lolos asesmen.Meski begitu, lanjut dia, penerimaan vaksin untuk pelajar dan pendidik yang masih sangat minim ini juga perlu segera dimaksimalkan untuk menyukseskan pencapaian herd immunity yang ditargetkan pemkot akan tercapai pada bulan ini."Memang capaian vaksin ini belum maksimal karena terbatasnya dosis vaksin di Kota Surabaya," katanya.
Apabila dosis vaksin sudah tersedia, ia berharap pelaksanaan vaksin khusus untuk pelajar dan pendidik dapat dilakukan di sekolah masing-masing untuk menghindari kerumunan. Sehingga, mereka tidak perlu untuk datang ke Puskesmas atau ke kecamatan dan tidak mengganggu proses belajar mengajar siswa. Dengan pelaksanaan PTM ini, Tjutjuk berharap proses pendidikan di Kota Surabaya yang sempat terhambat karena pandemi Covid-19 dapat terlaksana dengan baik. Tjutjuk mengingatkan setiap sekolah untuk tidak abai dalam menegakkan protokol kesehatan.Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menargetkan vaksinasi Covid-19 di kalangan pelajar Kota Surabaya akan tuntas pada bulan Oktober 2021."Targetnya semoga bulan depan bisa 100 persen. Tapi ,kalau saya berharap akhir bulan ini sudah bisa 100 persen," katanya.
Eri berharap vaksin dari pemerintah pusat terus datang, sehingga pihaknya bisa segera melakukan vaksinasi pelajar, baik secara massal maupun dilaksanakan di sekolah-sekolah. Menurut Eri, pelaksanaan vaksinasi selama ini telah dilakukan di beberapa sekolah di Kota Surabaya. Namun, karena keterbatasan stok vaksin membuat pelaksanaan vaksinasi tidak dapat dilakukan di semua sekolah."Vaksin dibagi per wilayah. Memang tidak bisa menyentuh semua. Kalau nanti vaksin tersedia akan difokuskan ke anak-anak sekolah," kata Eri.