Rabu 08 Sep 2021 13:57 WIB

Tujuh Bus Sekolah di Bandung Mulai Beroperasi Saat PTM

Mayoritas bus yang tersedia untuk siswa masih sepi penumpang.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Seorang petugas beraktivitas di antara bus sekolah yang terparkir di Balai Pengujian Kendaraan Dinas Perhubungan, Gedebage, Kota Bandung, Rabu (16/10). Sebanyak tujuh unit bus sekolah mulai beroperasi di masa pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19 yang digelar hari ini, Rabu (8/9).
Foto: Abdan Syakura
Seorang petugas beraktivitas di antara bus sekolah yang terparkir di Balai Pengujian Kendaraan Dinas Perhubungan, Gedebage, Kota Bandung, Rabu (16/10). Sebanyak tujuh unit bus sekolah mulai beroperasi di masa pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19 yang digelar hari ini, Rabu (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak tujuh unit bus sekolah mulai beroperasi di masa pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19 yang digelar hari ini, Rabu (8/9). Aktivitas para siswa yang menggunakan bus sekolah relatif masih sepi.

"Hari ini PTM terbatas, kita beroperasi pagi tadi itu 7 unit yang beroperasi," ujar Kasubag TU UPT Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ade Surya saat dihubungi, Rabu (8/9).

Ia menuturkan, 7 unit bus sekolah yang beroperasi terdiri dari di antaranya koridor Antapani-Ledeng satu unit, Leuwipanjang-Dago satu unit, Cibiru-Asia Afrika dua unit dan, 2 unit koridor Cibereum-Cibiru. Mayoritas bus yang tersedia masih sepi penumpang.

"Setelah dievaluasi 7 unit, penumpang masih kurang, kosong," ujarnya. Ade Surya memperkirakan sepinya siswa yang naik bus karena sekolah yang melaksanakan PTM tidak semua hari ini.

Selain itu, pembelajaran masih dalam tahap uji coba dengan durasi materi dua jam termasuk waktu keberangkatan siswa ke sekolah yang berbeda-beda. Pihaknya juga mengambil kebijakan untuk mempercepat penjemputan.

Baca juga : Wapres Minta PTM di Sekolah Dievaluasi Tiap Pekan

"Yang tadinya normal, ada yang sore yang ini setengah 11 atau setengah 12 ditarik sambil melihat kondisi situasi yang ada masih semua dalam uji coba," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan pada tiap bis yang beroperasi yaitu sebelum dan sesudah beroperasi disemprot desinfektan. Pengemudi didampingi kondektur dan menyiapkan hand sanitazer dan masker bagi yang membutuhkan.

"Kapasitas lebih dari 70 persen, kita tetap pakai prokes dan kebijakan lain untuk orang tua mengantar ke sekolah diperbolehkan karena dalam uji coba kita luangkan," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement