Rabu 08 Sep 2021 16:10 WIB

Bandung Masuk Zona Kuning atau Risiko Rendah Covid-19

Angka level kewaspadaan Covid-19 di Kota Bandung berada di skor 2,54.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana melihat kuliner yang dijual di salah satu kios saat memberikan bantuan sembako kepada pedagang kaki lima (PKL) sekaligus meninjau penataan PKL di Jalan Sultan Agung, Rabu (8/9). Pemkot Bandung memberikan paket sembako kepada PKL guna membantu mereka di masa relaksasi PPKM level 3 di Kota Bandung.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana melihat kuliner yang dijual di salah satu kios saat memberikan bantuan sembako kepada pedagang kaki lima (PKL) sekaligus meninjau penataan PKL di Jalan Sultan Agung, Rabu (8/9). Pemkot Bandung memberikan paket sembako kepada PKL guna membantu mereka di masa relaksasi PPKM level 3 di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Level kewaspadaan penyebaran Covid-19 Kota Bandung saat ini berubah dari zona oranye ke zona kuning atau tingkat risiko rendah. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh konfirmasi aktif yang menurun, keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 yang menurun, serta positivity rate mengalami penurunan.

"Ternyata kita sudah bergeser ke zona kuning risiko rendah, alhamdulillah," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada wartawan seusai melaksanakan rapat terbatas di ruang tengah Balai Kota, Rabu (8/9).

Ia menuturkan, perubahan level kewaspadaan terjadi berbarengan dengan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang mulai dilaksanakan hari ini, Rabu (8/9). Sebanyak 330 sekolah menggelar PTM dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Meski di zona kuning pihaknya tetap akan melakukan testing, tracing, dan treatment Covid-19 dan dipastikan tidak akan dikurangi. Selain itu, kebijakan ganjil genap kendaraan di lima gerbang tol di Kota Bandung tetap akan dilaksanakan pada akhir pekan."Tadi laporan dari Pak Kapolres akan tetap dilanjut sampai ada intruksi dari Kapolda. Disampaikan Kapolres dampak positif bisa mengurangi 20 persen," katanya.

Oded mengatakan saat ganjil genap diterapkan aktivitas masyarakat di malam hari masih ramai oleh karena itu ganjil genap tetap akan dilaksanakan.

"Ganjil genap tetap dilaksanakan karena kebayang sudah mulai longgar, saya malam minggu keluar ternyata di daerah Cilaki luar biasa (ramai). Itu masih diberlakukan ganjil genap apalagi kalau tidak ganjil genap? konsisten dilakukan terus," katanya.

Ia pun melanjutkan proses vaksinasi sudah mencapai 68 persen lebih atau hampir mencapai 69 persen.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan angka level kewaspadaan Covid-19 di Kota Bandung berada di skor 2,54. Keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit sebesar 19.16 persen dengan angka positivity rate 1.71.

Ia berharap perubahan level kewaspadaan dari zona oranye ke kuning dapat menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bandung. "Harapan kita begitu (ke level 2)," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement