Jumat 10 Sep 2021 08:17 WIB

Rusia Siap Fasilitasi Pembicaraan Langsung Palestina-Israel

Rusia bisa jadi tuan rumah pertemuan bilateral Palestina-Israel

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov
Foto: AP/Mikhail Voskresensky/Pool Sputnik Kremlin
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mendukung Israel dan Palestina kembali melakukan pembicaraan langsung. Kantor berita Turki, Anadolu Agency melaporkan Moskow mengatakan siap memfasilitasi proses pembicaraan tersebut.

Usai bertemu Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dalam konferensi pers Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan negaranya siap berkontribusi, baik menjadi tuan rumah dalam pertemuan bilateral Israel-Palestina 'bila kedua belah sudah siap' maupun bekerja sama dengan Quartet Timur Tengah yang terdiri atas PBB, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Rusia.

Baca Juga

"Kami tertarik dalam pertemuan semacam ini setelah jeda yang cukup lama, di tingkat ini kami berbicara mengenai kemungkinan pembicaraan tingkat menteri," kata Lavrov seperti dikutip Middle East Monitor, Jumat (10/9).

Lavrov semua peserta Quartet sudah sepakat untuk memulai kembali pembicaraan langsung Israel-Palestina. Ia menambahkan kapan hal itu dilakukan tergantung pada semua peserta Quartet.

"Kami siap melakukannya kapan saja karena kami menilai pertukaran pandangan berguna pada bagaimana masyarakat internasional membantu menciptakan kondisi agar Israel dan Palestina membuat kesepakatan," katanya.

Sementara itu, Lapid menegaskan pertemuan semacam itu tidak dapat digelar dalam pertemuan sampingan di Majelis Umum PBB bulan September ini. Sebab, hingga saat ini 'tidak ada yang didiskusikan.'

Dalam kesempatan itu, Lapid ditanya mengenai pembicaraan damai dengan Suriah, menteri luar negeri Israel itu membantahnya. "Kami tidak akan mengembalikan Dataran Golan ke Suriah," katanya.

Mengenai kesepakatan nuklir Iran, Lapid mengatakan Israel tidak akan membiarkan Iran menjadi kekuatan nuklir. Ia menegaskan bila dunia tidak bertindak untuk mencegahnya maka Israel yang akan bergerak.

"Ini masalah seluruh dunia, nuklir Iran akan mendorong perlombaan nuklir, perlombaan senjata di Timur Tengah, hal terakhir yang kita semua ingin lihat adalah senjata nuklir jatuh ke tangan yang salah, dunia harus mencegah Iran mengembangkan potensi nuklir, bila dunia tidak mengatasi ini, Israel berhak bertindak, Israel tidak akan membiarkan Iran menjadi kekuatan nuklir," kata Lapid. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement