REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Tekanan terhadap Ole Gunnar Solskjaer meningkat. Ini setelah Manchester United (MU) mendatangkan Cristiano Ronaldo.
Sejak menjadi pelatih Man United pada 2018, Solskjaer belum mendapat satu pun trofi. Ia diharapkan meramaikan perburuan gelar saat MU membeli Jadon Sancho dan Raphael Varane.
Ekspektasi terhadap sang arsitek tim mengalami peningkatan. Setelah Sancho dan Varane tiba, muncul Ronaldo.
Memang benar CR7, julukan Ronaldo, telah berumur 36 tahun. Tapi ia memiliki modal sebagai pencetak gol terbanyak Serie A Liga Italia dan top skor Piala Eropa 2020, sebelum menuju Inggris.
Artinya, Ronaldo masih bertaji di usia senja. Jelas fakta ini menjadi nilai tambah yang penting untuk the Red Devils.
Menurut Solskjaer, MU butuh hasil nyata di lapangan. Secara pribadi, ia menikmati tekanan terhadap dirinya.
"Tekanan adalah sebuah keistimewaan. Di Man United, Anda menginginkan tekanan itu. Sebagai pemain, pelatih atau manajer, jika Anda menginginkan kehidupan yang mudah, Anda pergi ke suatu tempat di klub papan tengah," kata juru taktik asal Norwegia ini dikutip dari manchestereveningnews, Sabtu (11/9).
Menurut Solskjaer tekanan membuatnya merasa hidup. Saatnya, MU memberikan yang terbaik di lapangan.
Jutaan pasang mata, menantikan aksi Ronaldo bersama MU, edisi terkini. Begitu pun dengan Solskjaer.
"Dia tidak ingin ada perlakuan khusus, dia ingin menjadi bagian dari tim, dan dia melakukannya dengan sangat baik. Kami tahu kami masih dalam proses, tapi kedatangan Cristiano, memberi kami keunggulan lain. Dia datang dengan mental juaranya," jelas sosok yang juga legenda hidup MU ini.
Ronaldo sedang mempersiapkan diri menuju duel matchday keempat Liga Primer Inggris musim 2021/2022. MU akan menjamu Newcastle United di Stadion Old Trafford, Sabtu (11/9) malam WIB.