REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Solo dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melanjutkan program digitalisasi pembayaran secara masif, menyeluruh, dan meluas menggunakan QRIS di pasar modern.
Program yang dikemas dengan kegiatan Adipati QRIS (Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Terkini Menggunakan QRIS) tersebut merupakan bagian kegiatan Road to Solo Great Sale (SGS) 2021 di pasar modern.
Kali ini, Adipati QRIS menyasar sektor pasar modern, pusat perbelanjaan modern, mal, hotel, dan restoran setelah sebelumnya menyasar sektor pasar tradisional. Peluncuran Adipati QRIS di padar modern secara simbolis digelar di Solo Paragon Mal pada Jumat (10/9).
Kegiatan tersebut juga diikuti secara daring oleh tenant mal, pusat perbelanjaan modern, hotel dan restoran yang juga merupakan anggota Kadin, APPBI, Hippindo dan PHRI Surakarta.
Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan, pada kegiatan tersebut dilakukan peninjauan transaksi QRIS dengan jenis Merchant Presented Mode (MPM) Dinamis. MPM Dinamis yakni pembayaran menggunakan QRIS dimana QR dikeluarkan melalui struk dan/atau ditampilkan di layar melalui suatu alat seperti mesin EDC dan ponsel pintar.
Merchant/pedagang harus memasukkan nominal pembayaran terlebih dahulu, kemudian pelanggan melakukan scan QRIS yang tampil atau tercetak. QRIS MPM Dinamis sangat cocok untuk digunakan oleh merchant skala usaha menengah dan besar atau dengan volume transaksi tinggi, salah satunya di pasar modern.
"Metode pembayaran menggunakan QRIS yang bersifat contactless payment saat ini paling cocok diimplementasikan sebagai alternatif pembayaran nontunai dalam gelaran SGS 2021, yang berlangsung di masa pandemi sehingga lebih higienis," kata Nugroho.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai gelaran SGS 2021 yang merupakan kegiatan tahunan terbesar di Kota Solo guna menggeliatkan roda perekonomian.