REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Soal sistem penggerak, mobil terbagi dalam sejumlah sistem mulai dari front wheel drive (FWD), rear wheel drive (RWD) dan all wheel drive (AWD) atau 4x4. Seluruh sistem itu dihadirkan sesuai dengan karakter dan keunggulan dari masing-masing mobil.
Oleh karena itu, pengendara harus mengetahui beragam karakter dari masing-masing sistem penggerak tersebut agar mampu melibas medan apapun dengan baik terutama saat menghadapi jalan menanjak. Untuk mobil FWD, Mitsubishi dan Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) pun membagikan sejumlah tips yang bisa diterapkan oleh para pengemudi, mengingat pabrikan Jepang ini memasarkan sejumlah produk yang dihadirkan dengan sistem FWD.
Training Director JDDC, Jusri Pulubuhu mengatakan, pengendara mobil perlu untuk menjaga momentum saat menanjak. "Pengemudi harus mengambil kuda-kuda dengan memanfaatkan torsi serta gear yang tepat dan menjaga jarak dengan kendaraan lain di depan," kata Jusri dalam keterangan pers kepada Republika.co.id, pada Senin (13/9).
Dengan begitu, maka momentum tetap dapat terjaga dan pengemudi tak perlu mengurangi kecepatan saat melibas tanjakan karena adanya jarak yang aman dengan kendaraan lain. Trik ini membuat kendaraan FWD bisa melewati tanjakan dengan baik.
"Pergerakan itu akan menimbulkan momentum sehingga momentum ini akan membuat bobot kendaraan jadi lebih enteng karena ada gerakan momentum dan bukan mengandalkan dorongan dari mesin saja. Artinya beban mesin jadi lebih rendah dan pengguna mobil dengan FWD tak perlu khawatir saat menghadapi tanjakan," ujarnya.
Nah, jika melibas tanjakan yang berada dalam tikungan seperti di Sitinjau Lauik, Sumatra, pengendara juga perlu untuk memilih lajur yang paling pas.
Brand Ambassador Mitsubishi di Indonesia, Rifat Sungkar mengatakan, pemahaman pengemudi terhadap kondisi jalan yang akan dilalui memang berperan penting dalam berkendara. Selain itu, pengemudi juga harus memiliki kemampuan dalam memahami kelebihan dan kekurangan mobil yang dikendarai.
Dalam melibas tanjakan dan tikungan, ia menyarankan agar pengendara memilih lajur terluar karena lajur tersebut biasanya memiliki kemiringan yang lebih landai dari pada lajur terdalam.
"Sudut yang terdalam di belokan itu adalah sudut yang tekukannya paling dalam. Sudut yang tekukannya paling tajam otomatis akan membuat mobil lebih susah naik dibanding sudut yang paling luar," kata Rifat.