REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mengingatkan masyarakat setempat untuk mewaspadai flu singapura agar tidak menulari putra-putri yang masih bayi hingga balita. Kepala Dinkes Kepri Muhamad Bisri mengaku, sampai sekarang belum ada laporan resmi dari institusi kesehatan terkait jumlah bayi dan anak-anak yang tertular flu singapura.
"Ada dokter saat praktik yang menangani penyakit itu, dan sejumlah orang tua dari penderita flu singapura menyampaikan soal itu. Tentu ini menjadi perhatian kami untuk dilakukan upaya pencegahan," kata Bisri.
Flu singapura merupakan salah satu jenis flu, yang bersumber dari virus. Ciri-ciri orang yang terinfeksi virus ini yakni sariawan di mulut, serta ruam dan serta luka lepuh di kulit.
Penyakit menular ini kerap disebut sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease). Bintik berair mirip cacar.
Virus yang menyebabkan flu Singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit. Penularan potensial terjadi bila berbagi alat makan atau minum dengan penderita, tidak sengaja menghirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk.
Selain itu, penularan bisa terjadi jika menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh tinja penderita.
"Bayi dan anak-anak jangan main dengan teman-temannya di luar rumah saat muncul gejala flu itu atau menghidari anak-anak lainnya yang memiliki gejala flu singapura," ucapnya.
Flu singapura menyebabkan demam, sakit tenggorokan, sariawan dalam mulut,nafsu makan berkurang, ruam merah pada kulit, rewel, nyeri perut, dan batuk. Pada masa pandemi COVID-19, virus penyebab flu singapura semakin berbahaya, terutama bila anak-anak penderita flu itu tertular COVID-19.
Penderita flu singapura berpotensi lebih mudah tertular COVID-19 karena kondisi imun tubuh sedang lemah. Karena itu, Bisri mengimbau agar anak-anak diberikan makanan dengan gizi yang lengkap, dan istirahat yang cukup, serta diajarkan untuk menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
"Pada masa pandemi ini, upaya pencegahan harus dilakukan terutama menghindari potensi penularan. Peran orang tua sangat besar dalam upaya pencegahan flu singapura maupun COVID-19," katanya.