REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – PBB menggelar konferensi donor untuk menggalang dana darurat bagi Afghanistan pada Senin (13/9). PBB memperkirakan Afghanistan setidaknya membutuhkan 600 juta dolar AS hingga akhir tahun ini.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memimpin langsung seruan penggalangan dana untuk Afghanistan. PBB menyebut perkembangan terakhir di Afghanistan telah meningkatkan kerentanan warga di sana.
PBB mencari dukungan dana sebesar 606 juta dolar AS untuk membantu 11 juta warga Afghanistan hingga akhir tahun ini. Program Pangan Dunia PBB akan menjadi penerima manfaat utama dari setiap dana yang dihimpun dalam konferensi.
Saat konferensi tengah dilangsungkan, kepala badan pengungsi PBB, Filippo Grandi, melakukan kunjungan ke Kabul. Dia mengtakan kunjungannya ingin menilai kebutuhan kemanusiaan dan situasi 3,5 juta pengungsi Afghanistan.
Taliban merebut kendali atas Afghanistan pada 15 Agustus lalu. Berbeda dengan masa kekuasaannya pada akhir dekade 1990-an lalu, mereka berjanji akan bersikap lebih moderat. Taliban pun berkomitmen membentuk pemerintahan yang inklusif dan representatif.
Pekan lalu, Taliban telah mengumumkan struktur pemerintahan barunya. Terdapat 33 anggota kabinet di dalamnya. Namun pemerintahan itu dikritik karena dinilai tak inklusif. Seluruh anggota kabinet di pemerintahan adalah anggota dan loyalis Taliban. Selain itu, tak ada perempuan yang ditunjuk untuk mengisi posisi di pemerintahan.