Senin 13 Sep 2021 22:29 WIB

Zulhas: Bangsa Ini akan Maju jika Bersatu

Jangan sibuk berdebat dan berpolemik sesama anak bangsa.

Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan, saat silaturahim ke Ponpes Husnul Khotimah, Kuningan, Senin (13/9)..
Foto: istimewa/doc humas
Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan, saat silaturahim ke Ponpes Husnul Khotimah, Kuningan, Senin (13/9)..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, mengingatkan bahwa bangsa ini akan maju jika umat Islam maupun seluruh elemen bangsa bersatu. Bangsa Indonesia harus fokus pada hal-hal yang produktif.

Pesan ini disampaikan Zulhas, saat mengunjungi Ponpes Husnul Khotimah, Kuningan.  “Umat Islam harus bersatu. Bangsa ini harus bersatu. Bukan malah sibuk berdebat dan berpolemik sesama anak bangsa, Insya Allah negeri ini akan maju,” kata Zulhas, Senin (13/9), seperti keterangan pers yang diterima Republika.co.id.

Ketua Umum PAN itu disambut meriah oleh para santri, pembina dan pimpinan yayasan. Turun dari mobil, Zulhas disambut dengan shalawat badar dan rebana. Setelah buka puasa bersama, rombongan melakukan shalat maghrib berjamaah dan pertemuan terbatas bersama pengurus.

Salah satu pendiri sekaligus pemimpin Ponpes Husnul Khotimah KH Achidin Noor menyambut baik kedatangan Zulhas ke pesantrennya. Ia pun mengapresiasi gagasan-gagasan Zulhas tentang kebangsaan dan persatuan ummat.

“Tentu ini kehormatan bagi kami. Sudah amanat Nabi kita harus menghormati tamu, mudah-mudahan penyambutan kami kepada Pak Zulhas baik,” ungkapnya.

Di pesantren yang terletak di Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana Kuningan ini, Zulhas juga sempat memberikan motivasi kepada para santri. Dalam ceramahnya, Zulhas berpesan agar anak-anak giat menuntut ilmu, sungguh-sungguh menjadi insan terbaik. “Insya Allah akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa masa depan dari pesantren ini,” kata Zulhas.

Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan adalah ponpes yang dua minggu lalu rencananya akan Presiden Jokowi. Namun karena persoalan jadwal, presiden tidak jadi datang. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement