Rabu 15 Sep 2021 09:36 WIB

PON Papua Dapat Dana Tambahan dari Pemerintah dan Swasta

Proses pencairan dana kepada panitia PON harus mengutamakan tertib administrasi.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Logo PON XX Papua.
Foto: PON Papua
Logo PON XX Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, menyatakan, panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan mencairkan dana sebesar Rp 1,4 triliun pekan ini. Ia berharap uang yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu akan segera disalurkan.

Zainudin menegaskan, proses pencairan dana kepada panitia PON harus mengutamakan tertib administrasi karena setelah acara berlangsung, seluruh penggunaan akan ditelisik oleh pemerintah pusat. Zainudin tidak ingin ada persoalan yang menyeret panitia PON setelah hajatan olahraga empat tahunan itu selesai digelar.

"Dana ini adalah permintaan tambahan dari gubernur Papua yang disampaikan kepada Presiden RI dan sudah disetujui. Sebenarnya dana itu sudah ada, tinggal mekanisme penyalurannya," kata Zainudin dalam diskusi virtual, Selasa (14/9).

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua sudah mencatat biaya sebesar Rp 3,8 triliun dari dana APBD tahun 2020. Kemudian, tambahan dana Rp 1,4 triliun dari pemerintah rencananya akan dipakai untuk akomodasi kontingen, transportasi, konsumsi, dan tambahan kegiatan lain.

"Atas dasar kehati-hatian, semoga pekan ini semua sudah cair. Tetapi teman-teman di sana sudah mengantisipasi untuk melakukan persiapan dan tidak menjadikan ini hambatan," jelas Zainudin.

Selain mendapat kucuran dana dari pemerintah, panitia PON juga menerima aliran dari pihak swasta seperti PT Freeport Indonesia. Ketua Panitia Besar (PB) PON Papua Yunus Wonda dan pihak PT Freeport menandatangani nota kesepahaman pada Senin (13/9) lalu.

Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas, tembaga, dan perak itu mengucurkan dana sebesar Rp 15 miliar sekaligus membangun arena pertandingan di Kabupaten Mimika. Mereka sudah membangun arena atletik dan basket di Mimika Sports Center dengan total biaya Rp 400 miliar.

"PON XX adalah event nasional. Papua sebagai tuan rumah diharapkan mendapat dukungan sponsor dari perusahaan lain termasuk BUMN yang berada di Jakarta," kata Yunus Wonda dalam siaran pers, Selasa (14/9).

PT PLN (Persero) sudah mengucurkan dana sebesar Rp 313 miliar bagi pembangunan infrastruktur kelistrikan di sejumlah wilayah di Papua guna mendukung penyelenggaraan PON XX Papua yang akan digelar pada 2-15 Oktober 2021 mendatang.

Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PT PLN Syofvi Roekman mengatakan, sebagian besar dana dialokasikan untuk membangun infrastruktur kelistrikan di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika yang menjadi lokasi penyelenggaraan PON.

"PLN berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan PON di Papua. Ini adalah perhelatan nasional karena itu keberhasilan penyelenggaraan PON adalah keberhasilan bangsa," ujar Syofvi, Selasa.

Yunus Wonda menyampaikan bahwa peran PLN sangat besar untuk memastikan pasokan dan keandalan listrik pelaksanaan PON. "Sejak lama PLN selalu mendukung pelaksanaan PON di Papua terutama kebutuhan listrik di penginapan dan semua tempat yang mendukung pelaksanaan PON," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement