Rabu 15 Sep 2021 18:39 WIB

Dispenser Air Zamzam Tersedia Kembali di Masjid Nabawi

Dispenser air zamzam ini disimpan selama 1,5 tahun saat pandemi merebak.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Dispenser Air Zamzam Tersedia Kembali di Masjid Nabawi. Termos-termos berisi air zamzam di dalam Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Dispenser Air Zamzam Tersedia Kembali di Masjid Nabawi. Termos-termos berisi air zamzam di dalam Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dispenser air zamzam kini telah tersedia kembali di Masjid Nabawi di Madinah. Dispenser air zamzam ini sebelumnya disimpan saat merebaknya pandemi Covid-19 selama 1,5 tahun.

Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (15/9) Badan Urusan Masjid Nabawi di bawah Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci telah mengembalikan drum dispenser air zamzam pada posisinya semula. Penempatan kembali dispenser air zamzam ini telah sepenuhnya sesuai dengan langkah-langkah pencegahan melawan virus corona.

Baca Juga

Sebelumnya, air zamzam dalam kemasan botol didistribusikan kepada jamaah umroh dan pengunjung masjid. Air zamzam dalam kemasan sskali pakai itu diberikan di mataf (area melingkar di sekitar Ka'bah Suci), mas'a (area lari antara Safa dan Marwah), serta di berbagai lokasi di dalam Masjidisl Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Sementara itu, Kepresidenan yang diwakili oleh Departemen Penyiraman Zamzam, menganalisis sampel air zamzam secara acak untuk memastikannya aman dan bebas dari kontaminasi. Menurut Direktur Departemen tersebut Abdul Rahman Al-Zahrani, laboratorium zamzam merupakan elemen penting dalam menjaga kualitas dan keamanan air zamzam.

"Itu adalah departemen khusus yang dilengkapi dengan perangkat dan instrumen teknologi terbaru serta staf teknis khusus yang mengambil sampel acak setiap hari dari wadah seperti silinder dan kereta pintar," kata Al-Zahrani.

Departemen sedang melakukan tes yang diperlukan dengan mencuci dan mensterilkan tangki, wadah dan keran, untuk mencapai standar kualitas tertinggi. Ia mencontohkan jumlah sampel yang dikumpulkan untuk 1442 H mencapai lebih dari 7.380 sampel.

Sampel air zamzam diambil dari titik pengisian, tempat minum, tangki luar, wadah silinder, gerobak, dan botol air berkah. Kemudian, sumur zamzam, stasiun pendingin zamzam, tangki air, titik pengisian, selain kantong air zamzam portabel di dalam Masjidil Haram dan di alun-alunnya.

Metode dan perangkat sterilisasi yang sangat canggih digunakan untuk menyaring zamzam. Hal ini untuk memastikan kualitas air suci. Ia melewati sistem sterilisasi canggih yang menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh bakteri dan virus dan memastikan sterilisasi tingkat tinggi.

Serangkaian tindakan dilakukan sejak pemompaan dari sumur zamzam dan dipindahkan ke tangki tertutup untuk disimpan hingga melalui proses sterilisasi dan dipindahkan ke Masjidil Haram. Sebuah tim spesialis mengawasi semua prosesnya.

Al-Zahrani mengatakan laboratorium memiliki perangkat mikrobiologis untuk inkubasi bakteri dan pertumbuhannya dalam waktu tercepat, untuk mendeteksi bakteri dan mikroba, dan perangkat pengaman untuk bekerja pada budidaya bakteri di lingkungan yang terisolasi dari polusi eksternal, untuk memastikan tingkat analisis. "Ini adalah perangkat mikroskop untuk mengetahui jenis bakteri dan sumbernya, dan durasi pemeriksaan berkisar antara 24 hingga 72 jam untuk mikrobiologi, dan dua hingga empat jam untuk pemeriksaan kimia," ujarnya.

Al-Zahrani menekankan tes tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan jaringan air Zamzam dan membuatnya bebas dari mikroba dan polutan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement