REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengingatkan pengurus cabang olahraga yang akan menggelar pertandingan, baik level nasional maupun internasional, untuk taat protokol kesehatan. Di tengah kondisi pandemi Covid-19, event olahraga harus tetap digelar. Namun pada saat yang sama juga harus mendukung pemerintah dalam hal penanggulangan pandemi.
"Saat ini kita masih di tengah pandemi Covid-19 tetapi kita tidak boleh berdiam diri. Kegiatan harus sudah kita lakukan, tetapi upaya pemerintah untuk melakukan penanganan Covid-19 ini juga harus mendapatkan dukungan seluruh masyarakat, termasuk kita yang ada di sektor olahraga," kata Menpora dalam rapat koordinasi dengan pengurus sejumlah cabang olahraga dan kepolisian pada Rabu (15/9), dilansir laman resmi Kemenpora.
Ia mempersilakan kompetisi diputar asalkan penerapan prokes harus diterapkan secara disiplin. Menpora menegaskan, akan ada pengecekan rutin. "IBL juga saya kira sama dengan sepak bola yang sudah berlangsung," ujar Menpora Amali memberikan contoh kompetisi basket tertinggi di Tanah Air.
Lebih jauh Menpora Amali mengingatkan bahwa pemerintah tidak mempersulit cabor untuk melakukan kegiatan justru membantu melalui rapat koordinasi.
Sejak pandemi lanjutnya, Mabes Polri selalu meminta surat rekomendasi dari Kemenpora terkait pelaksanaan event olahraga dari induk organisasi. "Kami tidak mau hanya mengeluarkan surat/kertas saja, sebenarnya itu lebih mudah tetapi, urusan belakang itu kami tidak mau. Sejak pandemi Mabes Polri selalu meminta rekomendasi kepada kami. Karena, pemerintah sekarang ini sedang giat mengatasi pandemi ini maka kita harus menjadi bagian dari itu termasuk para pimpinan cabor," kata dia.
Presentasi masing-masing cabor akan menjadi pertimbangan untuk Mabes Polri yang memiliki kewenangan untuk memberikan izin suatu kegiatan. Sebagaimana yang sudah dilakukan untuk kompetisi sepak bola maupun bola basket (Liga I, Liga 2 maupun IBL).
"Jika sudah ada video simulasinya dan tidak ada masalah kita akan merekomendasikan ke Mabes Polri. Jadi, mekanismenya adalah kita bentuknya rekomendasi tetapi permohonan izin dari cabor langsung ke Mabes Polri," kata Menpora Amali.
Sementara, Wakabaintelkam Polri Irjenpol Suntana menyampaikan pada prinsipnya Polri mendukung kegiatan olahraga yang akan diselenggarakan beberapa cabang olahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Pengalaman kami bersama Pak Menpora di sepak bola tanpa penonton tahun lalu sampai sekarang, tetapi tetap dengan prokes ketat dan 5M, termasuk PON dan lain-lain. Hanya kita menunggu simulasinya saja dari masing-masing cabor," kata Suntana.
Rakor persiapan kegiatan ini diikuti beberapa induk cabang olahraga seperti, Persatuan Squash Indonesia yang akan mengadakan kejuaraan nasional, Federasi Triathlon Indonesia yang akan menyelenggarakan seri Triathlon di beberapa kota, PB Perbasi yang akan menyelenggarakan turnamen IBL dan turnamen LIMA (Liga Mahasiswa).
PB PBSI juga yang akan menyelenggarakan turnamen Internasional Bulu Tangkis di Bali (Indonesia Masters, Indonesia Open, BWF World Cup Final dan Indonesia International Challenge). Rakor juga diikuti Ketua Umum PB Squash Indonesia Sylviana Murni, Wasekjen Federasi Triatlon Indonesia (FTI) Arlan Lukman, Ketum Perbasi Danny Kosasih, Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta.