REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah baru akan dicatat dalam perhelatan kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2022. Liga bola basket tertinggi di tanah air ini untuk pertama kalinya akan diikuti oleh 16 kontestan.
Sejarah ini terwujud setelah manajemen IBL menerima empat anggota baru, yakni Bumi Borneo Basketball Pontianak, Evos Basketball Bogor, RANS PIK Basketball, dan Tangerang Hawks. Satu kandidat lainnya, Louvre Malang, masih belum dapat bergabung.
“Pemilihan ini berdasarkan penilaian mendalam dari tim verifikasi berdasarkan aspek manajemen dan administrasi,” kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, Rabu (15/9).
Sejak perubahan manajemen pada 2019, IBL memang berkomitmen untuk semakin memajukan industri bola basket di tanah air. IBL merancang program jangka menengah dan panjang. Satu-persatu program tersebut sudah berhasil diwujudkan.
“Penambahan empat tim untuk mulai bersaing di IBL 2022 merupakan bagian dari perencanaan dua tahun lalu, yakni menambah jumlah pertandingan dan periode kompetisi yang makin panjang,” jelas Junas.
Untuk babak reguler saja, menurut Junas, musim depan jumlah game yang dipertandingkan total menjadi 176 laga. "Penambahan jumlah pertandingan cukup signifikan, musim lalu babak reguler memainkan 96 pertandingan."
Bertambahnya jumlah klub sekaligus memperluas penyebaran klub ke berbagai daerah. Semula klub-klub IBL tersebar di delapan kota, kompetisi mendatang akan diikuti 16 tim dari 12 kota di seluruh Indonesia. Junas berharap dengan semakin banyak dan menyebarnya klub-kub IBL, potensi para pemain muda juga semakin tergali.
Adapun kehadiran klub baru di kancah industri basket Indonesia diharapkan tidak sekadar ikut-ikutan semata, namun juga memiliki visi mulia untuk mengembangkan industri basket nasional yang saat ini sudah mulai menggeliat. Apalagi, Indonesia juga mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah FIBA Asia 2022 dan FIBA World Cup 2023.
Raffi Ahmad, pesohor yang juga pemilik klub RANS PIK Basketball, saat pengumuman empat tim baru IBL secara virtual mengatakan, ia terjun di basket tidak sekadar ikut-ikutan.
"Saya ingin serius, basket salah satu olahraga favorit saya. Saya juga melihat basket marketnya besar. Saya ingin majukan basket. Inginnya jangka panjang," jelas Raffi.
Jeremi Santoso, Presiden RANS PIK Basketball menambahkan, untuk jangka panjang RANS akan membuat akademi basket yang akan bekerja sama dengan akademi basket dari Amerika Serikat. "Ke depannya kami ingin mencetak pemain basket dari akademi yang kami miliki."
Klub-klub baru juga meningkatkan peluang bagi pebasket daerah untuk bisa menunjukkan kemampuannya. Optimisme itu diapungkan Yansen Kamto, perwakilan dari Bumi Borneo Pontianak. "Di Kalimantan banyak talenta basket. Ada yang sudah berlaga di liga tertinggi, seperti Rivaldo. Kini dengan adanya klub di sini tentu peluang pemain dari Pulau Borneo ini kian besar. Ini membuka jalan bagi mereka untuk menunjukkan kemampuannya."
Sementara itu, Presiden Hawks Basketball Tangerang, Rama Datau, mengucapkan terima kasih kepada IBL yang telah memberi kesempatan kepada Hawks bergabung sebagai peserta musim ini. "Kami optimistis memberikan warna baru industri basket Indonesia," tegas dia.