REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bioskop-bioskop di Kota Bogor mulai beroperasi seiring dengan pelonggaran pada masa perpanjangan PPKM Level 3. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim berharap masyarakat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi dengan melakukan kegiatan di pusat perbelanjaan, termasuk area bioskop.
“Dengan bioskop bisa berfungsi, ekonomi bisa berputar sedikit demi sedikit, perdagangan dan lain-lain bisa bangkit. Jadi dengan kita mulai melakukan konsumsi, belanja, melakukan aktivitas yang sudah diperbolehkan tentu kita dorong masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah,” ujar Dedie usai meninjau operasional bioskop di Lippo Ekalokasari, Kamis (16/9).
Dedie mengatakan, berdasarkan instruksi menteri dalam negeri atau inmendagri, Kota Bogor yang berada pada PPKM level 3 boleh membuka bioskop dengan berbagai syarat dan ketentuan. “Meski PPKM Level 3, kita ingin berangsur-angsur ada pemulihan ekonomi di masyarakat salah satunya pelonggaran di bioskop tetapi ada persyaratan yang harus dipenuhi,” ujar dia.
Untuk menonton film di bioskop, pengunjung harus masuk melalui pusat perbelanjaan yang menerapkan protokol kesehatan ketat. Pengunjung wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi, termasuk ketika memasuki area bioskop.
Dengan demikian, ada dua kali check in bagi pengunjung bioskop yang berlokasi di dalam pusat perbelanjaan. Selain itu, ia mengatakan, sistem pembayaran dilakukan non-tunai atau cashless sehingga meminimalisir adanya kontak langsung meskipun pusat perbelanjaan tetap menyediakan sarana cuci tangan dan hand sanitizer.
Mall Director Lippo Plaza Ekalokasari Bogor Henky Hiantoro menjelaskan, pihaknya melakukan persiapan secara detail mulai dari melakukan proses pembersihan secara berkala untuk tetap menjaga area mal selalu higienis. Selain itu, prosedur kesehatan juga dilakukan sesuai dengan aturan pemerintah.
“Hal ini kami lakukan selain di masa pandemi ini kesehatan tentunya menjadi prioritas utama kami, namun juga sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial kami untuk mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19,” ucapnya.
Pantauan Republika, petugas di Lippo Plaza Ekalokasari juga melakukan pengawasan ketat terhadap pengunjung baik dari pemindaian barcode, alur pengunjung di dalam mal, di sarana cuci tangan, dan agar pengunjung menerapkan physical distancing. “Dari awal sejak masuk ke mal sudah jelas ketentuan untuk memakai barcode, masuk ke bioskop juga sama jadi ada dua check point. Ditambah ada pemeriksaan suhu dan hand sanitizer,” kata dia.
Manager Cinema Ekalokasari Ginanjar menyebutkan, untuk membatasi kapasitas di bioskop, hanya dibuka enam dari sembilan studio yang digunakan. Dari kapasitas 1.051 orang, bioskop hanya diisi oleh 50 persennya.
“Kalau bioskop peak season-nya biasanya waktu akhir pekan. Karena saat ini baru buka, paling jeda satu sampai dua pekan lagi baru ramai lagi,” ucap Ginanjar.