Jumat 17 Sep 2021 06:30 WIB

Uji Klinis: Umifenovir Efektif Obati Covid-19

Umifenovir adalah antivirus spektrum luas yang biasa dipakai untuk obat influenza.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Obat Covid-19 (ilustrasi). Dalam uji klinis tahap tiga di India, Umifenovir tampak mampu membuat viral load pasien Covid-19, ringan, sedang, atau tanpa gejala menjadi nol dalam rata-rata lima hari.
Foto: www.freepik.com
Obat Covid-19 (ilustrasi). Dalam uji klinis tahap tiga di India, Umifenovir tampak mampu membuat viral load pasien Covid-19, ringan, sedang, atau tanpa gejala menjadi nol dalam rata-rata lima hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harapan baru penemuan obat Covid-19 datang dari Central Drug Research Institute (CDRI), India. Laboratorium penelitian multi-disiplin itu mengungkapkan bahwa uji klinis obat antivirus Umifenovir yang ditujukan untuk mengobati infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) telah berhasil.

Uji coba Umifenovir melibatkan 132 pasien Covid-19. Hasilnya menunjukkan bahwa jika dosis yang tepat diberikan dua kali sehari selama lima hari, obat tersebut dapat secara efektif mengurangi viral load hingga nol pada pasien dengan gejala dan tanpa gejala ringan atau sedang.

Baca Juga

Fase ketiga uji coba dilakukan di tiga institut, yakni di KGMU, Ram Manohar Lohia Institute of Medical Sciences (RMLIMS) dan Era's Lucknow Medical College and Hospital (ELMCH). Peneliti memantau uji coba acak, hingga keamanan, dan tolerabilitas Umifenovir dibandingkan dengan perawatan standar terapi.

"Mengingat Umifenovir adalah antivirus spektrum luas dan digunakan sebagai obat bebas yang aman untuk influenza dan pneumonia selama lebih dari 20 tahun di Rusia, China, dan negara-negara lain, jadi dua uji coba tahap pertama tidak wajib," ujar direktur CDRI, Tapas Kundu, dilansir Times Now News, Kamis (16/9).

Berdasarkan pertimbangan tersebut, CDRI dapat langsung menjalani uji coba fase ketiga, yang dilakukan terhadap 132 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, di bawah pengawasan rumah sakit tersebut. Dalam sebuah penelitian, mode double-blind disebut dapat meningkatkan keandalan hasil dengan mencegah bias, saat dokter mengevaluasi hasil pasien.

Baca juga : Vaksinasi Disambut Antusias Meski Masih Ada Yang Enggan

"Hasil menunjukkan bahwa viral load pada pasien ringan, sedang, atau tanpa gejala setelah diberi dua dosis Umifenovir (800 mg), dua kali sehari, menjadi nol dalam rata-rata lima hari. Pasien tidak mengalami efek samping dan gejalanya juga tidak menjadi parah," jelas Kundu.

Studi yang dilakukan CDRI, bekerja sama dengan CSIR-IMT, Chandigarh, juga menunjukkan bahwa Umifenovir menunjukkan penghambatan kultur sel yang baik terhadap virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), penyebab Covid-19. Ini juga memperlihatkan bahwa obat tersebut menghambat masuknya virus ke dalam sel manusia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement