Jumat 17 Sep 2021 18:32 WIB

Basarnas Hentikan Operasi Pencarian Kapal Pengayoman IV

Posisi kapal Pengayoman IV saat ini telah ditarik dari lokasi kejadian.

Petugas SAR gabungan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kapal Pengayoman IV milik Kemenkumham yang terbalik di alur perairan Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (17/9/2021). Kapal Pengayoman IV berjenis feri, yang digunakan untuk angkutan orang dan barang menuju Pulau Nusakambangan, mengalami kecelakaan laut saat bertolak dari dermaga Wijayapura Cilacap, menuju dermaga Sodong Nusakambangan, dan menyebabkan dua orang meninggal.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Petugas SAR gabungan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kapal Pengayoman IV milik Kemenkumham yang terbalik di alur perairan Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (17/9/2021). Kapal Pengayoman IV berjenis feri, yang digunakan untuk angkutan orang dan barang menuju Pulau Nusakambangan, mengalami kecelakaan laut saat bertolak dari dermaga Wijayapura Cilacap, menuju dermaga Sodong Nusakambangan, dan menyebabkan dua orang meninggal.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Cilacap mengakhiri operasi pencarian terhadap korban kapal Pengayoman IV yang tenggelam di perairan utara Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Operasi pencarian dihentikan setelah tidak ditemukan tanda masih ada korban kapal Pengayoman.

"Dari pukul 12.30 WIB kami melanjutkan pencarian, yang pertama memang sudah ditemukan tujuh orang. Kami memastikan apakah masih ada korban yang terjebak di kapal atau jatuh dan tenggelam," kata Kepala Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya di Pos SAR Gabungan, Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat (17/9) sore.

Baca Juga

Setelah dilakukan penyelaman hingga Jumat (17/9) sore, kata dia, tidak ada tanda-tanda korban yang masih terjebak di kapal Pengayoman IV tersebut. Dalam penyisiran di permukaan air yang dilakukan oleh potensi SAR seperti Basarnas, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap, Kepolisian Resor Cilacap, dan sebagainya dengan menggunakan perahu karet juga tidak menemukan adanya tanda-tanda korban lainnya.

"Berdasarkan hasil evaluasi, mudah-mudahan tidak ada tambahan korban lain dari tujuh orang yang telah ditemukan," ujarnya berharap.

Terkait dengan penyebab terbaliknya kapal Pengayoman IV hingga akhirnya tenggelam, dia mengatakan hal itu disebabkan faktor alam berupa angin yang cukup kencang dan arusnya deras. "Itu kapal feri dari Honda berpapasan, melihat langsung detik-detik kapal Pengayoman IV itu terbalik," tuturnya menjelaskan.

Menurut dia, posisi kapal Pengayoman IV saat ini telah ditarik dari lokasi kejadian ke dekat Dermaga Wijayapura. Lebih lanjut, Nyoman mengatakan berdasarkan evaluasi dari hasil penyelaman dan penyisiran di permukaan air tersebut, pihaknya bersama pihak-pihak terkait lainnya memutuskan untuk mengakhiri operasi pencarian korban kapal Pengayoman IV.

"Mudah-mudahan korban hanya tujuh orang itu dan tidak ada tambahan," katanya.

Kapal Pengayoman IV tenggelam di perairan utara Pulau Nusakambangan dalam perjalanan dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, menuju Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan, setelah terbalik akibat terhempas angin kencang pada Jumat (17/9) pagi. Kapal yang berangkat dari Dermaga Wijayapura pada pukul 08.50 WIB membawa tujuh penumpang termasuk awak kapal, satu unit sepeda motor, serta dua truk bermuatan pasir.

Sekitar pukul 09.00 WIB, kapal tersebut terhempas angin dan terbalik. Akibat kejadian tersebut, dua penumpang meninggal dunia dan lima orang lainnya selamat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement