Sabtu 18 Sep 2021 16:18 WIB

Bupati Bogor Ingin Pemerintah Pusat Bangun Jalur Puncak II

Meski sudah ganjil-genap, jalur Puncak eksisting masih tetap macet parah.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Kendaraan memadati jalan raya menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (29/8/2021). Pemkab Bogor ingin pemerintah pusat membangun Jalur Puncak II.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Kendaraan memadati jalan raya menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (29/8/2021). Pemkab Bogor ingin pemerintah pusat membangun Jalur Puncak II.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mendukung kebijakan pemerintah pusat menerapkan kebijakan ganjil-genap di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ganjil-genap dilakukan untuk mengurangi kemacetan dan mengendalikan warga agar tidak berkerumun di tempat wisata.

Meski begitu, Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin menyampaikan, salah satu solusi terbaik untuk menuntaskan kemacetan di jalur Puncak adalah dengan menyelesaikan pembangunan Jalur Puncak II. Ade mengatakan, meski ganjil-genap sudah diterapkan, kemacetan panjang masih kerap terjadi di jalur Puncak eksisting.

Dia mendapat laporan, kemacetan parah kerap terjadi di Kecamatan Ciawi hingga Cisarua. Oleh karena itu, Pemkab Bogor menggaungkan solusi dengan membangun Jalur Puncak II, yang juga didukung Pemkab Cianjur.

"Hari ini Pak Bupati Cianjur (Herman Suherman) bahkan sangat ingin mendorong, bahwa solusi untuk kemacetan Puncak adalah Jalur Puncak II. Walaupun ganjil-genap diberlakukan tetapi harus dipikirkan solusi lain," ujar Ade ketika ditemui Republika di Melrimba Garden, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/9).

Menurut dia, jika kemacetan di jalur Puncak eksisting tetap dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan ada potensi ekonomi yang hilang. Apalagi, potensi ekonomi di kawasan wisata Puncak sangat bagus.

Ditambah lagi, sambung dia, dengan tersebarnya area wisata mulai dari kawasan Gadog, Kabupaten Bogor hingga ke kawasan Cianjur sendiri. Hal itu bisa menggerakkan ekonomi lokal kalau pemerintah pusat meneruskan pembangunan Jalur Puncak II.

"Butuh perhatian khusus, apalagi dua daerah ini. Cianjur lokasinya kejepit antara kemacetan lalu lintas dan dari arah Bandung. Sehingga yang paling terkena dampaknya adalah Cianjur," ucap Ade.

Pembangunan Jalur Puncak II sempat berhenti lama, lantaran bukan menjadi prioritas pemerintah pusat. Hingga kini, tidak ada pembangunan jalur baru yang menghubungkan kawasan Bogor ke Cianjur tersebut. Ade sempat mengeklaim, hadirnya Jalur Puncak II bisa mengurangi kemacetan jalur Puncak lama sampai 50 persen, yang sekarang selalu macet.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ جِئْتُمُوْنَا فُرَادٰى كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّتَرَكْتُمْ مَّا خَوَّلْنٰكُمْ وَرَاۤءَ ظُهُوْرِكُمْۚ وَمَا نَرٰى مَعَكُمْ شُفَعَاۤءَكُمُ الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ اَنَّهُمْ فِيْكُمْ شُرَكٰۤؤُا ۗ لَقَدْ تَّقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَّا كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ ࣖ
Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafaat (pertolongan) besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (semua pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka (sebagai sekutu Allah).

(QS. Al-An'am ayat 94)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement