REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia mengapresiasi Bulan Sabit Merah Turki (Turkish Red Crescent) yang telah membangun kembali SD Negeri Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Wakil Wali Kota Palu Reny Lamadjiod mengatakan pembangunan tersebut merupakan upaya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pemulihan pasca gempa Palu.
“Hari ini kita semua bersyukur karena salah satu tanggung jawab kemanusiaan, telah kita lakukan,” kata Reny dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis.
Dia menuturkan bantuan ini sangat bermanfaat dan membantu Pemerintah kota Palu dalam memberikan layanan pendidikan khususnya bagi para siswa di SD Negeri Poboya.
Apalagi, kata dia, sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang terdampak bencana alam gempa tahun 2018 silam.
Dia pun berharap pada kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, Bulan Sabit Merah Turki tetap ikut terlibat dalam membantu pemerintah sekaligus menjalin persahabatan dengan Indonesia dalam mengerjakan misi-misi kemanusiaan.
“Lembaga kemanusiaan Turki tidak hanya membangun infrastruktur pendidikan, saat bencana mereka juga terlibat memberikan bantuan medis,” ucap Reny.
Sebelumnya, pada 2018 lalu, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Gempa tersebut menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.
BNPB mencatat terdapat 2.113 korban meninggal dunia dalam bencana tersebut.