Selasa 21 Sep 2021 07:46 WIB

Ahli: Belum Ada Argumen Kuat Soal Manfaat Dosis Booster

Pemberian dosis booster dianggap menghamburkan sumber daya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 Pfizer. Pemberian dosis penguat (booster) vaksin Covid-19 dinilai dilakukan tanpa argumentasi ilmiah yang kuat.
Foto: EPA-EFE/DANIEL DAL ZENNARO
Vaksin Covid-19 Pfizer. Pemberian dosis penguat (booster) vaksin Covid-19 dinilai dilakukan tanpa argumentasi ilmiah yang kuat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian delta dari virus penyebab Covid-19 dapat menginfeksi orang yang sudah divaksinasi. Sementara itu, temuan penelitian terbaru mengungkap bahwa perlindungan yang diberikan oleh vaksin merosot seiring waktu.

Hal tersebut memunculkan gagasan diperlukannya dosis booster (penguat). Akan tetapi, rupanya sejumlah ahli belum merekomendasikan dosis tambahan vaksin Covid-19.

Baca Juga

Dalam artikel di Nature, Dr. Laith Jamal Abu-Raddad, ahli epidemiologi penyakit menular di Weill Cornell Medicine Qatar di Doha berpendapat bahwa manfaat dari dosis booster bagi mereka yang sudah divaksinasi penuh terhadap Covid-19 adalah minimal. Ia mengklaim pemberian dosis penguat sama saja menghamburkan sumber daya.

"Seolah kita terlihat perlu memikirkan menawarkan dosis booster. Tapi sungguh, sampai sekarang kita belum memiliki argumen yang kuat untuk itu," katanya, dilansir Medical News Today, Senin (20/9).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement