Rabu 15 Sep 2021 14:55 WIB

Inggris Tawarkan Booster Vaksin Covid untuk Lansia

WHO tidak merekomendasikan suntikan booster Covid demi mengurangi kesenjangan vaksin

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan kedua vaksin virus corona AstraZeneca dari James Black, di Francis Crick Institute di London, Kamis, 3 Juni 2021.
Foto: AP/Matt Dunham
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan kedua vaksin virus corona AstraZeneca dari James Black, di Francis Crick Institute di London, Kamis, 3 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan menawarkan dosis ketiga vaksin Covid-19 kepada semua orang di atas 50 tahun dan orang-orang rentan lainnya. Kebijakan ini diambil untuk membantu negara itu keluar dari pandemi selama bulan-bulan musim dingin.

Suntikan booster, yang akan diluncurkan mulai pekan depan, disetujui sehari setelah pemerintah Konservatif juga mendukung rencana untuk menawarkan satu dosis vaksin kepada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun. Pengumuman itu muncul pada hari Boris Johnson menetapkan rencana pemerintah untuk menangani Covid-19 selama bulan-bulan musim gugur dan musim dingin di Inggris. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara mengonfirmasi mereka akan melakukan langkah serupa.

Baca Juga

Berbicara dari konferensi pers di Downing Street, perdana menteri menyebut situasi Covid-19 Inggris sebenarnya lebih menantang daripada setahun yang lalu. Dilansir Euronews pada Rabu (15/9) Badan penasihat pemerintah, Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI), merekomendasikan agar suntikan booster ditawarkan kepada semua orang di atas 50 tahun.

Booster juga direkomendasikan untuk petugas kesehatan, orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, dan mereka yang tinggal dengan orang yang sistem kekebalannya terganggu. Suntikan booster akan diberikan tidak lebih awal dari enam bulan setelah seseorang menerima dosis vaksin kedua.