Selasa 21 Sep 2021 17:02 WIB

Eris, Objek Kerdil Penyebab Pluto Didepak dari Status Planet

Eris adalah planet kerdil yang lebih besar dari Pluto.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Sabuk Kuiper.
Foto: nasa
Sabuk Kuiper.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eris adalah salah satu planet kerdik pertama yang ditemukan di tata surya. Ukurannya hampir sama dengan Pluto dan memiliki bulan, Dysnomia.  Dysnomia tidak lama ditemukan setelah Eris.

Ketika Eris pertama kali ditemukan pada 2005 lalu, para astronom mengira Eris secara signifikan lebih besar dibandingkan Pluto. Bahkan, mereka mempertimbangkan apakah Eris bisa menjadi planet ke-10 di tata surya atau tidak.

Baca Juga

Namun, pada akhirnya penemuan dan pembelajaran Eris sebagai planet kerdil membuat para astronom akhirnya menurunkan status Pluto menjadi planet kerdil pada 2006 lalu. Keputusan itu tetap kontroversial hingga hari ini.

"Eris artinya dewi perselisihan dalam mitologi Yunani," kata astronom Mike Brown yang merupakan anggota tim penemuan Eris dalam sebuah pernyataan dari Institut Teknologi California seperti dikutip dari laman Space, Senin (20/9). 

Dalam mitologi Yunani, Eris menimbulkan kecemburuan yang menyebabkan perkelahian dan kemarahan diantara laki-laki. Di pernikahan Peleus dan Thetis, semua dewa diundang kecuali Eris. Eris yang marah kemudian menyebabkan pertengkaran diantara dewi yang menyebabkan perang Troya.

Sabuk Kuiper

Sama seperti hampir semua planet kerdil yang diketahui, Eris terletak di sabuk Kuiper yang mengelilingi tata surya bagian luar. Tetapi Eris lebih jauh dari Pluto, mengelilingi Matahari sekitar tiga kali lebih jauh.

Dibutuhkan 561 tahun bagi planet kerdil tersebut untuk melakukan satu perjalanan mengelilingi matahari. Meskipun ia berotasi setiap 25 jam sekali, lama harinya sangat mirip dengan satu hari di bumi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement