REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik pada perdagangan hari ini, Kamis (23/9). IHSG menguat ke level 6.117,64 melanjutkan kenaikan pada penutupan perdagangan kemarin.
Pergerakan IHSG ini sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang membuka perdagangan dengan stabil. Bursa Asia menguat setelah saham utama di Wall Street kompak menghijau pada perdagangam semalam.
Indeks Dow Jones dan Nasdaq ditutup menguat signifikan sebesar 1 persen. Lalu diikuti oleh indeks S&P 500 yang melonjak 0,95 persen. Kenaikan juga terjadi pada bursa Eropa dengan indeks FTSE 100 melesat 1,47 persen dan indeks Xetra Dax naik 1,03 persen.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, mengatakan, investor cukup optimistis karena adanya kepastian dari kebijakan pengurangan stimulus. "Investor optimistis pada prospek pengurangan stimulus the Fed di awal November 2021 dan diperkirakan berakhir pada pertengahan tahun depan," kata Lanjar, Kamis (23/9).
Nada optimis the Fed pada pemulihan ekonomi akan sejalan dengan ekspektasi pasar. Ini akan membantu mempertahankan penguatan aset berisiko pada perdagangan hari ini. Sehingga, menurut Lanjar, secara sentimen IHSG berpotensi menguat.
Secara teknikal, Lanjar menjelaskan, IHSG bergerak whipsaw pada level support MA200 dan berpotensi kembali menguat menguji resistance fractal dan upper bollinger bands. Indikator Stochastic dan RSI masih memberikan momentum bearish yang terlebih dahulu mengkonfirmasi dead-cross di area overbought.
Baca juga : Anak Boleh Masuk Mal, Pemkot Yogya Ingatkan tak Euforia
Sehingga, Lanjar melihat, peluang penguatan IHSG masih terbuka tapi terbatas dengan support resistance 6.082-6.152. Adapun saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; AALI, ACES, ANTM, BBNI, BBRI, BMRI, CTRA, HMSP, INCO, LSIP, MNCN, dan SMCB.