Jumat 24 Sep 2021 02:57 WIB

Warga Yogyakarta yang Belum Divaksin 40 Ribu Orang

Warga Yogyakarta yang Belum Divaksin 40 Ribu Orang

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
 Warga Yogyakarta yang Belum Divaksin 40 Ribu Orang. Foto:  Vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Warga Yogyakarta yang Belum Divaksin 40 Ribu Orang. Foto: Vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap warga hasil penyisiran di Kota Yogyakarta terus dipercepat. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, saat ini masih ada sekitar 40 ribu warga hasil penyisiran yang belum divaksin.

Jumlah tersebut sudah dikurangi dengan warga yang belum bisa mendapatkan vaksin karena alasan tertentu. Seperti warga yang sedang terpapar Covid-19, memiliki komorbid dan warga yang tidak berdomisili di Kota Yogyakarta.

Baca Juga

"Ini harus ekstra menyisirnya, mereka yang terpapar dan komorbid artinya harus menunggu mereka siap dulu," kata Heroe saat meninjau vaksinasi di Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Pugeran, Mantrijeron, Yogyakarta, Kamis (23/9).

Pemkot Yogyakarta sendiri menargetkan capaian vaksinasi setidaknya 80 persen untuk dapat membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Saat ini, capaian vaksinasi di Kota Yogyakarta sudah lebih dari 70 persen.

Heroe menuturkan, layanan vaksinasi secara reguler terus berjalan di puskesmas, rumah sakit, di beberapa sentra vaksinasi dan di tingkat kelurahan. Bahkan, beberapa lembaga dan elemen masyarakat juga ikut membantu percepatan vaksinasi di Kota Yogyakarta.

"Ini merupakan bagian dari percepatan vaksinasi dengan membuat sentra-sentra vaksinasi yang dilakukan masyarakat. Seperti yang diselenggarakan oleh gereja di Pugeran ini," ujarnya yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, pihaknya tengah melakukan percepatan vaksinasi lansia. Hal ini dilakukan agar PPKM di Provinsi DIY dapat turun level, yang saat ini PPKM di DIY masih berada di level 3.

Pembayun menyebut, vaksinasi lansia menjadi salah satu parameter dari pemerintah pusat agar PPKM dapat turun level. Setidaknya, vaksinasi lansia minimal mencapai 60 persen untuk menurunkan level PPM.

Saat ini, vaksinasi lansia sudah di angka 58,46 persen untuk penyuntikan dosis pertama. Penurunan dari angka kematian Covid-19, bed occupancy rate (BOR), kasus terkonfirmasi positif harian menjadi parameter lainnya untuk menurunkan level PPKM.

Di DIY sendiri, angka kematian, BOR dan kasus positif Covid-19 terus menunjukkan penurunan tiap harinya. Namun, PPKM di DIY masih di level 3 karena capaian vaksinasi belum mencapai standar yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Sekarang, ditambah lagi angka cakupan vaksinasi (secara keseluruhan) itu harus di atas standar pusat minimal 70 atau 80 (persen) agar herd immunity tercapai dan (vaksinasi) lansia di atas 60 persen, maka dipertimbangkan untuk turun level," kata Pembayun kepada wartawan dalam press conference yang digelar secara daring, Rabu (22/9).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement