Jumat 24 Sep 2021 15:31 WIB

Nihil Covid-19, PTM SMA di Tangerang dan Tangsel Dilanjutkan

Setelah tiga kali evaluasi, tidak ditemukan klaster Covid-19 di sekolah

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Guru melakukan absensi saat uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021). Dinas Pendidikan Provinsi Banten menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah menengah atas di Kota Tangerang secara terbatas dengan sistem bergiliran serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Foto: ANTARA/FAUZAN
Guru melakukan absensi saat uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021). Dinas Pendidikan Provinsi Banten menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah menengah atas di Kota Tangerang secara terbatas dengan sistem bergiliran serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan terus berlanjut di tengah pandemi Covid-19. Dinas Pendidikan (Disdik) Banten menyampaikan, hal itu dilakukan seiring dengan tidak ditemukannya klaster Covid-19 sepanjang pelaksanaan kembali sekolah offline mulai awal September 2021. 

"Untuk sementara setelah kita evaluasi selama tiga kali setiap Jumat, Alhamdulillah belum ada laporan yang terkontaminasi (kasus Covid-19)," kata Kepala Kantor Cabang Disdik Banten Wilayah Kota Tangerang dan Tangsel Suryadi saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (24/9). 

Baca Juga

Suryadi menuturkan, pihaknya secara rutin melakukan evaluasi dan koordinasi mengenai perkembangan pelaksanaan PTM setiap pekan. Dengan nihilnya kasus Covid-19 hingga saat ini, pembelajaran tatap muka di SMA se-Kota Tangerang dan Tangsel dilanjutkan. "Iya berlanjut (kegiatan PTM), kita doakan mudah-mudahan semua sehat-sehat," tuturnya. 

Menurut catatannya, ada puluhan SMA di Kota Tangerang dan Tangsel yang menggelar PTM saat ini. Perinciannya, SMA negeri di Kota Tangerang sebanyak 15 sekolah dan SMA swasta sebanyak sembilan sekolah. Sementara itu, SMA negeri di Kota Tangsel berjumlah 12 sekolah dan SMA swasta sebanyak tujuh sekolah. 

Suryadi menyampaikan, sejauh ini belum ada penambahan jumlah SMA yang menggelar PTM. Namun, dalam waktu dekat, SMA-SMA yang belum menggelar PTM dapat segera melaksanakannya pula setelah tahapan-tahapan verifikasi serta evaluasi. "Kita belum memastikan atau ditambah atau tidak karena kita masih evaluasi, mudah-mudahan di minggu keempat ada kebijakan lain," ujarnya.

Baca juga : Polisi Tangkap Pembunuh Personel TNI AD di Cimanggis, Depok

Saat disinggung jika muncul kasus Covid-19 dalam pelaksanaan PTM, Suryadi menyebut tidak akan langsung menghentikan kegiatan PTM. Menurutnya, harus dilakukan tracing terlebih dahulu, mengecek penyebarannya terjadi di sekolah atau bukan. 

"Kalau ada kasus tergantung dimana kasus itu kejadiannya. Kita tracing dulu, cek semua. Iya (jadi tidak serta merta jika ada kasus, PTM langsung dihentikan)," ungkapnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement