REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Krakatau Steel Tbk hingga Agustus mencetak laba sebesar Rp 800 miliar. Laba ini naik 54 persen dari periode yang sama 2020.
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, menjelaskan perolehan laba bersih ini berkelanjutan sejak pertama kalinya dicapai pada 2020 setelah merugi selama delapan tahun, kemudian diteruskan pada 2021 mulai dari kuartal dan semester pertama 2021 hingga Agustus lalu.
Laba yang diperoleh hingga Agustus ini didongkrak dari penjualan yang naik 31 persen sebesar 1,2 juta ton. Sementara dari sisi produksi naik 45 persen menjadi 1,3 juta ton.
"Strategi pengembangan usaha melalui pembentukan subholding, optimalisasi kinerja, operational excellence, serta melanjutkan program transformasi dan efisiensi juga merupakan kunci dari pencapaian kinerja positif kami,” ujar Silmy.
Dia juga menjelaskan selain meningkatkan ekspor, perseroan juga melakukan program digitalisasi, penguatan pangsa pasar melalui strategi hilirisasi, maupun membangun bisnis model yang lebih baik.
Sementara dari sisi transformasi, kata Silmy, kini KRAS sudah melakukan perubahan budaya kerja menjadi performance culture. Sehingga diharapkan proses kerja menjadi lebih lincah dan lebih cepat, sesuai dengan visi-misi anyar perusahaan yakni, Krakatau Steel lebih kompetitif, untung, dan terpercaya.
“Jika dirunut dari 2020 Krakatau Steel untung Rp 326 miliar, Kuartal I-2021 laba bersih sebesar Rp 329 miliar, Semester I-2021 laba bersih sebesar Rp 475 miliar, hingga Agustus 2021 laba bersih sebesar Rp 800 miliar. Itu artinya Krakatau Steel terus mencatatkan tren laba bersih dan nilai penjualan yang terus meningkat.
Hal ini juga tidak terlepas dari konsistensi kami untuk meningkatkan kinerja dan terus melakukan transformasi untuk semakin baik lagi,” pungkas Silmy.