REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Peneliti dari MeanPoll Indonesia Research Imran Mahmud menilai dugaan kasus suap yang menjerat Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin tidak akan memengaruhi popularitas Partai Golkar. Menurutnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar bisa meredam serangan opini publik yang berpotensi memojokkan partai berlambang pohon beringin melalui respons cepat Badan Hukum dan HAM (Bakumham).
"Airlangga Hartarto mendorong Badan Hukum dan HAM (Bakumham) DPP Partai Golkar merespons sangat tepat, sehingga bisa meredam serangan opini publik yang memojokkan Partai Golkar," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (26/9).
Sejak kasus dugaan suap yang melibatkan Azis Syamsuddin ramai muncul ke publik, Airlangga langsung menugaskan Bakumham Partai Golkar melakukan advokasi sekaligus penetrasi opini. Ia menilai digelarnya keterangan pers secara terbuka yang disampaikan DPP Partai Golkar melalui Bakumham mampu menepis serangan opini terhadap partai tersebut.
"Ini jauh dari prediksi kita di mana Golkar akan melakukan pembelaan frontal, sepertinya mereka sudah tahu arah opini publik yang tak berpihak ke Golkar," kata Imran.
Cara Golkar menangani potensi konflik dinilai baik sehingga publik tak frontal menyerang partai yang dikomandoi Airlangga Hartarto tersebut. Jawaban-jawaban Golkar atas kasus yang menjerat kadernya di televisi nasional juga tergolong baik.
Sebelumnya, Ketua Bakumham Golkar Supariansa tampil di sejumlah televisi nasional maupun swasta menyampaikan sikap Partai Golkar terhadap kasus Azis Syamsuddin. Penetapan tersangka hingga penahanan Azis dinilai dengan tenang dan menempatkan peristiwa tersebut pada proporsi hukum.
"Kami sudah menunjuk Supriansa dari Badan Hukum dan HAM Partai Golkar untuk menjelaskan sikap partai atas penetapan tersangka dan penahanan Azis Syamsuddin," kata Airlangga Hartarto.