REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko memastikan akan semakin memperketat protokol kesehatan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) tahap dua pada 1 Oktober.
Kebijakan pengetatan itu diterapkan setelah Pemkot Jakbar melakukan evaluasi PTM tahap pertama yang berlangsung pada Agustus 2021. "PTM tahap pertama dievaluasi oleh Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat I dan II, di PTM ke dua kita akan lebih tingkatan prokesnya," kata Yani.
Menurut Yani, berdasarkan evaluasi Suku Dinas Pendidikan I dan II, pihaknya tidak menemukan adanya catatan serius yang harus diperbaiki. Seluruh sekolah dinilai sudah menerapkan protokol kesehatan seperti menerapkan jumlah maksimal pelajar di dalam kelas, sarana dan prasarana kesehatan yang sudah lengkap dan kewajiban memakai masker di dalam sekolah.
Selain itu, rata-rata guru dan petugas sekolah yang tercatat mengikuti PTM tahap satu juga telah divaksin. "Kita pada PTM pertama juga sudah melakukan kunjungan ke sekolah sekolah dan sebagian besar sudah mengikuti prokes," jelas dia.
Yani memastikan pihaknya akan memantau secara ketat penerapan protokol kesehatan saat PTM ke dua demi keamanan guru dan siswa.
Sebelumnya, ratusan sekolah di kawasan Jakarta Barat sudah mengikuti asesmen untuk mengikuti PTM tahap dua. Di wilayah Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat II saja tercatat ada 194 sekolah yang mengikuti asesmen.Dari data yang diterima Antara, 194 sekolah itu terdiri dari 22 Paud, 76 Sekolah Dasar (SD), 34 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 27 Sekolah Menengah Atas (SMA), 19 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), enam Ramah Anak (RA), enam Madrasah Ibtidaiyah (MI), dua Madrasah Tsanawiyah (MTS), dan dua Madrasah Aliyah (MA).
Selain itu, di wilayah Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat I tercatat ada 266 sekolah yang mengikuti asesmen. Ke-226 sekolah itu terdiri atas 20 Taman Kanak-kanak (TK), 2 Sekolah Luar Biasa (SLB), 101 Sekolah Dasar (SD), 42 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 17 Sekolah Menengah Atas (SMA).
Selain itu 26 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 2 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 7 Madrasah Ibtidaiyah, 7 Madrasah Tsanawiyah dan 2 Madrasah Aliyah. Seluruh sekolah tersebut mengikuti asesmen guna menguji kesiapan fasilitas sekolah, guru serta murid untuk mengikuti PTM tahap dua.