REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Migas Jambi Merang (PHE JM) akhirnya mulai melakukan survei seismik 2D Vibroseis sepanjang 1.000 kilometer (km) di sekitar area gunung api atau Sub Vulkanik. Ini akan menjadi survei seismik terpanjang di Pulau Jawa yang pernah dilakukan.
Susana Kurniasih, Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan survei seismic 2D menggunakan vibroseis, akan dilakukan di area sub vulkanik yang terbentang di tiga propinsi di pulau Jawa, dan melalui 29 kota/kabupaten. Pelaksanaan survei akan menggunakan truk vibroseis sebagai seismic source yang akan bekerja di sepanjang jalan yang sudah di tentukan. Dalam survei ini juga digunakan wireless technology receiver yang hanya cukup ditancapkan di permukaan tanah sehingga memiliki nilai efisiensi yang lebih baik.
Berkat dukungan teknologi vibroseis dan wireless technology receiver, menjadikan kegiatan survei ini lebih ramah lingkungan dibanding metoda seismic pada umumnya, yaitu dengan menggunakan explosive seismic source.
“Inilah alasan mengapa metode vibroseis menjadi opsi dalam kegiatan akuisisi data seisimik yang kini digunakan selain aspek teknis sebagai pertimbangan utama yang melatarbelakangi kegiatan ini,” kata Susana, Kamis (30/9).
Daerah pertama yang akan disurvei adalah Jawa Barat, kemudian dilanjutkan ke area Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Ini adalah survei sub vulkanik pertama di Indonesia, yang sebetulnya sudah distudi oleh SKK Migas dan KKKS sejak tahun 2020. Kalau ini berhasil, kita akan membuka potensi besar Indonesia, mengingat wilayah Indonesia banyak dilingkupi oleh gunung api dan endapan vulkanik” ungkap Susana.
Sebagai bagian dari persiapan, pada 25 Agustus 2021, PHE Jambi Merang bersama fungsi terkait SKK Migas telah melakukan inspeksi keandalan peralatan dan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan) kepada penyedia jasa survei seismik 2D ini di Taman Tekno, BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Inspeksi ke-2 dilaksanakan terhadap unit vibroseis Inova dan Hemi, tanggal 28 September 2021.